Kementan: Sembilan negara Afrika belajar inseminasi buatan di Malang

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian Nasrullah mengatakan perwakilan dari sembilan negara di Afrika mengikuti lokakarya untuk mempelajari lebih lanjut tentang inseminasi buatan yang diselenggarakan oleh Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari di Malang .

Direktur Jenderal PKH dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan lokakarya tersebut merupakan implementasi Perjanjian Kerjasama Indonesia-Afrika yang ditandatangani Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kenegaraannya hingga akhir tahun 2023.

“Hari ini kita mengimplementasikan hasil kunjungan Bapak Presiden untuk kerjasama di bidang subsektor peternakan. Dalam hal ini peternakan difokuskan pada teknologi inseminasi buatan yang sangat dibutuhkan negara-negara Afrika untuk meningkatkan kualitas genetik dan juga meningkatkan populasi,” kata Nasrullah.

Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari menyelenggarakan lokakarya Pengelolaan Inseminasi Buatan Negara-negara Afrika yang dihadiri oleh 18 pejabat tinggi negara-negara Afrika.

Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 9 hingga 21 Juli 2024 ini dihadiri oleh perwakilan negara-negara Afrika yaitu Madagaskar, Senegal, Tanzania, Mozambik, Kenya, Zimbabwe, Sudan, Nigeria dan Ethiopia.

Workshop tersebut merupakan kerjasama Dana Kerjasama Pembangunan Internasional (LDKPI) dan BBIB Singosari.

Menurut Nasrullah, teknologi inseminasi buatan Indonesia sudah berkembang sangat baik dengan didukung peralatan yang sangat memadai sehingga dapat bertransformasi bagi para peternak di negara peserta workshop.

“Pelatihan ini kita bagi menjadi dua, ada pelatihan manajemen hari ini dan pelatihan teknis nanti. Nanti kita akan memberikan bantuan kepada negara itu,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Utama LDKPI Tormarbulang Lumbantobing mengatakan lokakarya ini merupakan bagian dari diplomasi upaya Indonesia untuk terlibat dalam proses pembangunan khususnya peternakan di negara-negara Afrika.

“Intinya kita sangat mendukung bagaimana kita bisa berbagi keterampilan atau pengalaman best practice yang kita miliki kepada negara lain, karena kita adalah bangsa yang suka berbagi, walaupun dalam kesulitan kita tetap memikirkan negara lain”, kata Tormarbulang.

BBIB Singosari merupakan salah satu Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian yang bertugas melaksanakan produksi, pemasaran dan pemantauan mutu semen unggul ternak, serta menyelenggarakan produksi, pemasaran dan pemantauan mutu semen unggul ternak, serta pengembangan inseminasi buatan.

Kepala BBIB Singosari Akbar mengatakan pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mendukung pencapaian swasembada daging sapi, khususnya pengembangan potensi ternak lokal.

“Dengan menggunakan semen seks beku ini diharapkan masyarakat khususnya sapi perah dapat meningkatkan angka kelahiran sapi betina yang akan dijadikan akseptor untuk meningkatkan percepatan populasi sapi potong dan sapi perah nasional,” kata Akbar. . .

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours