Kementerian Kebudayaan di era Prabowo bisa majukan pemekaran budaya

Estimated read time 2 min read

JAKARTA dlbrw.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Demokratik (DPR) Dede Yusuf mengatakan dengan dikukuhkannya keberadaan Kementerian Kebudayaan yang independen di era kepemimpinan Presiden Prabowo, “Ekspansi kebudayaan Indonesia berpotensi semakin maju.

Sebab, kementerian hanya fokus pada satu hal, yaitu kebudayaan, yang tentunya perluasan atau pemajuan kebudayaan bisa menjadi salah satu program prioritas.

“Tentu saja merupakan hal yang sangat baik bagi kaum humanis untuk menjadi garda terdepan dalam konteks kemajuan kebudayaannya sendiri. Kemajuan kebudayaan bukan sekedar pemikiran untuk melestarikan benda-benda lama, tetapi tentang bagaimana Sesuatu yang lama diubah menjadi sesuatu yang baru. ,” kata Dede di Jakarta, Selasa.

Dede mengatakan, selama ini pemerintah mempunyai dua prioritas dalam bidang kebudayaan, yaitu menjaga kebudayaan dan memajukan atau memperluas kebudayaan.

Ketika dia menjadi wakil ketua komite

Dana abadi tersebut dikelola sebagai program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) periode 2019-2024 dengan menggunakan anggaran pemerintah.

Pada periode tersebut, Kemendikbud mengalokasikan dana abadi senilai Rp5 triliun, termasuk untuk pengembangan dan pemajuan kebudayaan.

Tentunya apapun yang menunjang kemajuan kebudayaan harus selalu dilanjutkan atau bahkan ditingkatkan, agar kebudayaan Indonesia semakin dikenal bahkan dominan di tanah air di masa depan.

“Mudah-mudahan di pemerintahan baru Pak Prabowo dengan fokus Menteri Kebudayaan, kita bisa semakin menjaga budaya ini sebagai tuan rumah dan raja negara kita,” kata Dede Youssef.

Sebelumnya, Anggota DPR RI periode 2024-2029 Syaiful Huda mengatakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) kemungkinan besar akan dipecah menjadi tiga kementerian di era Presiden terpilih Prabowo. pada tahun 2024. Pemerintahan Subianto.

“Setahu saya ada rencana untuk dibubarkan. Ada dua opsi, ada tiga opsi,” kata Huda di Gedung DPR, Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan ketiga kementerian tersebut meliputi pendidikan dasar, pendidikan tinggi, serta penelitian dan kebudayaan.

“Sebelumnya tiga pilihan itu adalah dikdas (pendidikan dasar), dikti (pendidikan tinggi) dan penelitian dan kebudayaan, namun hingga saat ini kami masih menunggu,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours