Kementerian Olahraga Korsel angkat bicara soal tuduhan An Se Young

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Olahraga Korea Selatan sudah angkat bicara dan siap mengusut tudingan wanita lajang An Se Young yang sebelumnya menyebut dirinya diabaikan federasi nasional saat mengalami cedera.

“Kami berencana untuk menetapkan fakta segera setelah Olimpiade berakhir dan berdasarkan temuan tersebut, kami akan memeriksa apakah diperlukan tindakan perbaikan yang tepat,” kata Menteri Olahraga Korea Selatan pada Rabu, dikutip AFP.

Kementerian juga berencana mengkaji apakah ada hal yang perlu ditingkatkan dalam pengelolaan atlet di cabang olahraga lain.

Kekesalannya sebelumnya diungkapkan kepada Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan (BKA) yang dirasa tidak memberikan dukungan memadai saat ia mengalami cedera lutut tahun lalu.

Salah satunya mengatakan ia harus berkompetisi sambil menahan rasa sakit akibat cederanya yang awalnya salah didiagnosis karena tingkat keparahannya.

“Saya sangat kecewa (dengan asosiasi) selama cedera saya. Saya tidak bisa melupakan momen-momen ini,” kata An.

Dia juga menuduh asosiasi tersebut “mengabaikan” tugasnya.

Hal itu terungkap tak lama setelah An meraih medali emas Olimpiade Paris 2024, Senin (8 Mei). Petenis tunggal putri nomor satu dunia itu bahkan mengaku berharap bisa menjuarai Olimpiade agar para pemangku kepentingan bisa mendengar suaranya lebih lantang.

Ia pun mengaku belum melihat kemungkinan melanjutkan kariernya di timnas.

Pebulutangkis tunggal putri Korea Selatan, An Se Young, mengembalikan template kepada pemain tunggal Tiongkok Chen Yu Fei pada babak final Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (9 Juni 2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt.

“Saya pikir mungkin akan sulit untuk terus bermain untuk tim nasional setelah momen ini,” kata An

Dalam wawancara terpisah dengan kantor berita Korea Selatan Yonhap, An mengatakan asosiasi telah memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam beberapa acara tanpa memberikan penjelasan kepadanya.

Ia kemudian menuding sistem latihan yang ada saat ini sudah ketinggalan jaman dan tidak sepenuhnya aman bagi para atlet, serta mengaku tidak melakukan latihan yang aman untuk mencegah cedera dan tidak mengambil tindakan yang tepat jika terjadi cedera.

“Saya menemukan motivasi kemarahan ketika saya menetapkan tujuan dan mengejar impian,” kata An kepada Yonhap.

“Saya ingin suara saya didengar. Dengan kata lain, impian saya adalah (memiliki) ‘suara’ ini,” tambahnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours