Kementerian PANRB Tetapkan Perpusnas Jadi Hub Jaringan Inovasi Pelayanan Publik

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) terpilih menjadi salah satu dari 20 pusat Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP). Hal ini ditetapkan oleh Kementerian Penguatan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kementerian PANRB).

Keputusan tersebut diumumkan dalam Festival Service Excellence 2024 bertajuk “Mewujudkan Ekosistem Pelayanan Publik yang Transformatif, Inovatif, dan Inklusif” yang diselenggarakan secara hybrid di Jakarta pada Selasa (8/10/2024).

Baca juga: Perpustakaan Nasional menetapkan 7 naskah di nusantara sebagai memori kolektif nasional

Selain Perpustakaan Nasional, beberapa instansi yang ditunjuk sebagai hub JIPP antara lain Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Provinsi DKI Jakarta, dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah.

Sekretaris Jenderal Perpusnas Joko Santoso mengatakan, keputusan ini merupakan peluang baik bagi Perpusnas untuk menjadi salah satu hub jaringan terkait reformasi birokrasi, khususnya inovasi baru untuk memperkuat pelayanan publik.

Menurutnya, banyak hal yang harus diperhatikan Perpusnas pasca keputusan tersebut. Pertama, reformasi birokrasi harus memberikan dampak khususnya pada pelayanan publik Perpusnas.

“Dalam hal ini sebenarnya merupakan bagian dari program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Saat ini dampak sosial, sosial, dan ekonomi terhadap masyarakat sudah nyata. “, jelasnya.

Kedua, ia menegaskan bahwa reformasi bukan sekadar sekumpulan dokumen, melainkan upaya cermat untuk memperkuat dampak melalui berbagai perubahan dan inovasi.

“Keharusan bagi lembaga pelayanan publik untuk lebih agile dan memfasilitasi perubahan dengan lebih cepat, seperti perubahan demografi dan perubahan terkait era disrupsi digital,” ujarnya.

Terkait disrupsi digital, jelasnya, Perpusnas saat ini sedang memulai proses digitalisasi konten, digitalisasi proses bisnis, termasuk layanan online. Menurutnya, hal ini memperkuat pesan bahwa perpustakaan perlu melakukan transformasi digital.

Terakhir, terkait keterampilan dan kinerja sumber daya manusia. Dijelaskannya, harus ada peningkatan kapasitas lembaga Perpusnas yang sangat efisien dan berbasis jaringan untuk menciptakan kolaborasi antara perpustakaan dan lembaga pemberi informasi dan pengetahuan.

Terkait pelayanan, ia menekankan pentingnya pelayanan publik yang berkualitas dan inklusif. Perpustakaan Nasional sebagai lembaga publik harus mengetahui cara menghargai perbedaan yang ada di masyarakat, menghargai perbedaan dan berempati terhadap perbedaan dan perbedaan tersebut.

“Kami memastikan bahwa masyarakat, apapun kondisi psikologis dan fisiologisnya, tetap memiliki kemungkinan untuk menerima layanan pengetahuan sebagai hak warga negara,” ujarnya.

Ke depan, sebagai kelanjutan tekad Perpusnas menjadi JIPP Hub, pihaknya akan menghimpun dan mengintegrasikannya ke dalam peta jalan reformasi birokrasi lima tahun ke depan.

“Harus segera kita siapkan dan integrasikan ke dalam Rencana Strategis (Renstra) Perpustakaan Nasional tahun 2025-2029. Agar masuk dalam program dan kegiatan kita lima tahun ke depan,” tutupnya.

Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh menteri/kepala lembaga/pimpinan daerah yang telah menunjukkan komitmen sejati dan konsistensi dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

Merujuk pada pedoman reformasi birokrasi yang diusung Presiden Joko Widodo, yaitu birokrasi yang berdampak, bukan tumpukan kertas, serta birokrasi yang tangkas dan cepat, maka harus didukung oleh pemerintahan digital yang didorong oleh data.

“Selandia Baru, Singapura, Swedia dan lain-lain merupakan negara-negara terbaik di dunia yang keberadaan birokrasinya bisa lebih efektif dengan tingginya kehadiran electronic Government. akan segera berdampak pada masyarakat,” ujarnya.

Sebagai informasi, Indeks Pembangunan e-Government Indonesia mengalami perbaikan signifikan. Pada tahun 2018, Indonesia berada di peringkat 107, sedangkan pada tahun 2024 berada di peringkat 64.

Selain pembangunan 20 hub JIPP, kegiatan Perayaan Service Excellence 2024 terkait penyerahan penghargaan pelayanan publik, soft launching 22 Public Service Trading Center (PSC), serta pembangunan 139 MPP digital . (MPPD).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours