Kementerian PUPR Sebut Capaian 10 Tahun Infrastruktur Tingkatkan Kualitas Hidup

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Melalui proyek perencanaan strategis, pemerintah berhasil menjalin hubungan baik dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, memperkuat daya saing Indonesia di mata investor internasional.

Hal tersebut diungkapkan Endra S Atmavidjaja, Staf Ahli Bidang Teknologi, Bisnis, dan Lingkungan Hidup sekaligus Juru Bicara Menteri PUPR, Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema ’10 Tahun Perkembangan Dunia Usaha’. , Senin (2/9/2024).

Ia menjelaskan, salah satu hasil penting dari pembangunan infrastruktur adalah peningkatan konektivitas wilayah. “Dengan adanya jalan raya baru yang menghubungkan berbagai tempat, waktu tempuh akan lebih baik, dan perekonomian akan berjalan lancar,” jelas Endra.

Pelaksanaan pembangunan ekonomi berdampak positif terhadap posisi Indonesia di kancah internasional. Meningkatnya daya saing global Indonesia, khususnya di bidang teknologi, menunjukkan meningkatnya daya saing global negara tersebut.

Namun, Andra mengingatkan kompleksitas tantangan ke depan, terutama memastikan sistem bangunan mampu bertahan terhadap perubahan dan bencana alam.

Terlebih lagi, di tengah perubahan iklim yang mengerikan, upaya menjamin ketersediaan pangan dan air setiap tahun berkembang pesat, katanya.

Oleh karena itu, Andhra melanjutkan bahwa pembangunan bendungan dan irigasi juga penting untuk konservasi pangan dan air, yang penting bagi stabilitas dan kemakmuran nasional. Dalam 10 tahun terakhir, pemerintah telah membangun 61 bendungan untuk menjamin ketersediaan air pada musimnya namun itu tidak cukup.

“Kita baru mencapai 19 persen dari total lahan sawah yang menggunakan teknologi irigasi. Itu berarti kita perlu berbuat lebih banyak lagi,” ujarnya.

Menurutnya, hal ini menunjukkan banyaknya ketergantungan terhadap sawah yang bersumber dari tanaman yang tidak stabil dan sulit diprediksi. Oleh karena itu, penting untuk membangun bendungan dan sistem irigasi untuk meningkatkan produksi pertanian dan menjamin ketahanan pangan.

Selain ketahanan pangan, ketahanan air juga menjadi perhatian utama, terutama di bawah ancaman perubahan iklim. Endra menjelaskan, Indonesia tertinggal dari negara maju dalam hal konservasi air.

“Kita punya sekitar 300 raksasa, sedangkan Tiongkok punya 90.000 raksasa,” jelasnya.

Untuk memenuhi defisit tersebut, pemerintah terus membangun infrastruktur pengelolaan air, antara lain bendungan, waduk, dan jaringan air. Tujuannya adalah untuk menjamin ketersediaan air sepanjang tahun, bahkan saat musim kemarau, sehingga petani dapat terus menanam dan masyarakat tidak bergantung pada hujan.

Perkembangan dunia usaha di Indonesia telah mencapai banyak hal namun perjalanan menuju Indonesia Emas 2045 masih panjang. Komitmen dan kerja sama yang kuat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa setiap pembangunan memberikan manfaat yang lebih tinggi bagi masyarakat dan masyarakat. meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat internasional.

Dengan infrastruktur yang dikembangkan dalam 10 tahun terakhir, Indonesia bisa menjadi negara yang sangat kompetitif.

“Namun hal tersebut hanya dapat tercapai bila kegiatan pembangunan dilakukan secara berkelanjutan dan inklusif dengan memperhatikan kebutuhan seluruh sektor masyarakat,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours