Kemlu: INASCA momentum tepat RI untuk eksplorasi pasar dan kemitraan

Estimated read time 3 min read

Jakarta dlbrw.com – Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Indonesia Abdul Kadir Jailani mengatakan penyelenggaraan INASCA 2024 merupakan waktu yang tepat bagi Indonesia untuk meningkatkan keterlibatannya dengan kawasan Asia Selatan dan Tengah.

Indonesia-South and Central Asia (INASCA) 2024 merupakan Forum Bisnis Indonesia-South and Central Asia yang mempertemukan perwakilan perusahaan dan organisasi dari Indonesia serta kawasan Asia Selatan dan Tengah.

“Kami bersatu untuk menjajaki peluang besar antara Indonesia dan kawasan yang berpenduduk lebih dari dua miliar jiwa ini, dan kami memperkirakan pertumbuhan PDB sebesar 6 persen di Asia Selatan dan 5,4 persen di Asia Tengah,” kata Jailani dalam pidatonya di INASCA 2024. . di Jakarta pada hari Senin.

Jailani mengatakan tema INASCA 2024 adalah ‘Membuka Kemitraan yang Berkelanjutan dan Pembangunan Ekonomi’ mencakup diskusi, sesi pencocokan bisnis, dan pameran pembangunan kemitraan.

Selain itu, lanjut Jailani, INASCA 2024 juga menyelenggarakan empat diskusi yang merupakan kelompok besar yang berfokus pada Asia Selatan dan Tengah, gagasan strategis dan peluang kerja sama yang mencakup situasi perekonomian dan potensi kerja sama.

Kemudian, kata Jailani, merupakan kelompok tematik pertama yang membahas ketahanan energi dan infrastruktur serta menjajaki kerja sama energi berkelanjutan;

Kelompok topik kedua membahas keamanan dan kesehatan pangan dengan fokus pada inovasi, dan kelompok ketiga membahas terorisme, pariwisata, dan inovasi keuangan.

Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu) menyelenggarakan Indonesia – South and Central Asia Business Forum (INASCA) 2024 untuk pertama kalinya pada Senin (7/10).

Konferensi bisnis yang mengusung tema “Membuka Kemungkinan dan Memperkuat Kerja Sama Ekonomi” ini bertujuan menjadi cara yang baik untuk terus meningkatkan hubungan ekonomi antara Indonesia dengan kawasan Asia Selatan dan Tengah.

Pada pertemuan bisnis ini telah disetujui nota kesepahaman (MoU) untuk memfasilitasi kerja sama bisnis antara perusahaan Indonesia dengan kawasan Asia Selatan dan Tengah.

Dari kegiatan INASCA tercatat nilai produknya sebesar 8,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 132,6 triliun).

Nota kesepahaman disepakati antara PT Kimia Farma dan Yaden International; Pandawa Agri Indonesia dan Oneemto (Pvt) Ltd; dan nota kesepahaman antara PT Natural Indococonut Organik dan Industrial Stainless Steel Fabrication Pvt Ltd, dimana tiga perusahaan asing berkantor pusat di Sri Lanka.

Selain itu, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Perekonomian dan Perdagangan Uzbekistan dengan PT Strilyn Halal International, PT Nexport Global Network dan International Council Indonesia Eurasia (Dewan Internasional Indonesia Eurasia).

Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Nugraha Mansury (keempat kiri) berfoto bersama perwakilan perusahaan dan organisasi pada penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dalam Forum Bisnis Indonesia-Selatan dan Asia Tengah ‘INASCA 2024: Membuka Kemungkinan’ dan mendorong kerja sama ekonomi” di Jakarta, Senin (7/10/2024). (ANTARA/Cindy Frishanti)

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours