Kemlu pastikan ratusan WNI selamat di tengah demonstrasi Bangladesh

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri dan KBRI Dhaka terus memantau situasi dan terus berkomunikasi dengan Warga Negara Indonesia (WNI) di Bangladesh, di tengah aksi protes besar-besaran yang menuntut penghentian Sistem Perekrutan Nasional (PNS). .

“Sejauh ini pada 21 Juli 2024, masyarakat Indonesia sehat,” kata Kepala Perlindungan Sipil Indonesia dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha melalui pesan singkat, Minggu.

Judha mengatakan, dari 563 WNI yang berada di Bangladesh, sebagian besar merupakan ibu rumah tangga yang menikah dengan warga negara Bangladesh.

Selain memantau keselamatan WNI, Kementerian Luar Negeri dan KBRI disebut telah menyusun rencana darurat untuk mengantisipasi eskalasi lebih lanjut.

Pemerintah Bangladesh pada Sabtu (20/7) memberlakukan keadaan darurat di seluruh negara dan mengerahkan tentara dalam protes yang menyebabkan sedikitnya 105 orang tewas.

Keadaan darurat diberlakukan pada Jumat malam (19/7) dan akan berlaku hingga Minggu pagi ketika pihak berwenang akan meninjau situasi di negara Asia Selatan tersebut.

Untuk mencegah pecahnya protes, pemerintah Bangladesh pada Kamis (18/7) menangguhkan layanan telepon seluler dan telekomunikasi serta membatasi akses ke media sosial.

Protes terhadap sistem kuota 56 persen untuk pekerjaan pemerintah di negara Asia Selatan semakin meningkat minggu ini, karena pemerintah telah menutup lembaga-lembaga pendidikan di seluruh Bangladesh.

Namun para mahasiswa tersebut menolak meninggalkan universitas.

Dalam proses rekrutmen pegawai negeri di Bangladesh, sekitar 30 persen dari 56 persen pegawai negeri diperuntukkan bagi anak dan cucu para pejuang dalam perang kemerdekaan Bangladesh pada tahun 1971.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours