Kemlu RI: Konflik Rusia-Ukraina harus selesai lewat usaha semua pihak

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Konflik antara Ukraina dan Rusia harus diselesaikan melalui kesepakatan dan perundingan yang melibatkan semua pihak yang berkonflik. Kementerian Luar Negeri Indonesia (CEMLU) mengatakan.

Bapak Rolliansyah Sumirat, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia. Menjelaskan keputusan Indonesia untuk tidak menandatangani pernyataan bersama pada konferensi perdamaian tingkat tinggi. (KTT) di Ukraina baru-baru ini

“Indonesia yakin pernyataan bersama akan lebih efektif. Kalau dipersiapkan secara komprehensif dan seimbang,” kata Roy dalam keterangan singkatnya. di Jakarta pada hari Senin

Ia mengatakan sikap tersebut merupakan sikap utama Indonesia terkait penyelesaian konflik Ukraina dan Rusia yang diupayakan melalui KTT Ukraina-Rusia.

Lebih dari 90 negara, termasuk Ukraina Berpartisipasilah dalam pertemuan semacam itu Diadakan pada tanggal 15-16 Juni di Bergenstock. Swiss Namun Rusia tidak berpartisipasi dalam acara ini.

Namun pelaksanaan KTT perdamaian tersebut tetap konsisten dengan posisi Indonesia bahwa perselisihan dan konflik antar negara adalah hal yang saling eksklusif. Hal ini harus diselesaikan melalui diplomasi, yaitu melalui negosiasi.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah menunjuk Ngurah Swajaya, Duta Besar Indonesia untuk Swiss, sebagai utusan khusus. “Kehadiran utusan khusus Indonesia mencerminkan komitmen kuat Indonesia terhadap kepatuhan terhadap hukum internasional dan Piagam PBB,” kata Roy.

Dalam program ini, penting bagi Indonesia untuk mematuhi hukum internasional. termasuk hukum humaniter dan Piagam PBB Roy mengatakan komentarnya tidak hanya terfokus pada Ukraina. Namun mereka juga berfokus pada Jalur Gaza. yang saat ini sedang diserang oleh Israel

Meskipun lebih dari 90 negara akan menghadiri KTT Perdamaian Ukraina, Namun pernyataan bersama yang dikeluarkan pada kesempatan ini diadopsi oleh 80 negara dan empat organisasi internasional.

Indonesia, Libya, Arab Saudi, Thailand, India, Meksiko, Afrika Selatan, enam belas negara, termasuk Brasil dan Uni Emirat Arab. memutuskan untuk abstain dari pengumuman tersebut

Deklarasi Bersama mencakup tiga poin utama yang akan dibahas oleh negara-negara. Pertama, semua penggunaan energi nuklir dan instalasi nuklir harus aman. Itu harus dilindungi dan ramah lingkungan.

Kedua, ketahanan pangan tidak boleh terpengaruh dengan cara apa pun. Serangan terhadap kapal dagang di sepanjang pelabuhan dan jalur serta pelabuhan sipil dan infrastruktur pelabuhan sipil. Ini tidak bisa diterima.

Ketiga, seluruh tawanan perang harus ditukar sepenuhnya. Semua warga sipil Ukraina yang ditahan secara ilegal Termasuk anak-anak Ukraina yang dideportasi secara ilegal. Itu harus dikembalikan ke Ukraina.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours