Kemlu RI pastikan tak ada WNI jadi korban Topan Bebinca di Shanghai

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia memastikan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban Topan Bebinca yang melanda kota Shanghai dan pantai timur China pada pekan ini setelah melanda Filipina pada akhir pekan lalu.

Menurut Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI dan IHB Kementerian Luar Negeri RI, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KBRI) di Shanghai berkoordinasi dengan otoritas setempat dan masyarakat sipil Indonesia pasca badai tersebut.

“Belum ada informasi WNI menjadi korban Topan Bebinca,” kata Judha dalam keterangan singkat yang diterima di Jakarta, Selasa.

Judha mengatakan pemerintah daerah telah mengambil serangkaian langkah mitigasi bencana, seperti mengerahkan tim pencarian dan penyelamatan ke titik-titik rawan dan mengaktifkan sistem tanggap darurat di wilayah Shanghai serta provinsi Anhui dan Zhejiang.

Berdasarkan data self assesment WNI yang didaftarkan KJRI Shanghai, saat ini terdapat 975 WNI yang berdomisili di Shanghai dan provinsi sekitarnya yaitu Zhejiang, Jiangsu, Jiangxi dan Anhui.

Selain itu, KJRI Shanghai dapat dihubungi melalui +86-1356-4406-540 atau aplikasi WeChat dengan kode ID konsuler Shanghai, kata Judha.

Topan Bebinca, yang mencapai Shanghai di pantai timur Tiongkok pada Senin pagi, merupakan topan terkuat yang melanda kota itu sejak 1949, menurut Administrasi Meteorologi Tiongkok (CMA).

Lebih dari 414.000 penduduk Shanghai mengungsi untuk menghindari dampak badai.

Setelah Topan Bebinca, pemerintah kota menghentikan kegiatan belajar dan mengajar serta memutus layanan transportasi. Penerbangan ke Bandara Pudong dan Bandara Shanghai Hongqiao, serta perjalanan kereta api ke Delta Sungai Yangtze, juga ditangguhkan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours