Kemlu: Tidak ada WNI korban serangan Israel ke pelabuhan Yaman

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban serangan udara Israel di pelabuhan Hudaydah Yaman pada Sabtu (20 Juli).

“KBRI Muscat telah menghubungi WNI yang tinggal di kawasan Hudaydah. “Sejauh ini belum ada WNI yang menjadi korban penyerangan tersebut,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judah Nugraha melalui pesan singkat, Minggu.

Berdasarkan laporan KBRI Muscat, terdapat 19 WNI yang tinggal di kawasan Hudaydah.

Setidaknya dua orang tewas dan delapan puluh lainnya terluka dalam serangan udara Israel di pelabuhan Al Hudaydah di Yaman barat pada hari Sabtu.

“Akibat kejahatan musuh Israel yang menargetkan Kegubernuran Al-Hudaydah, dua orang tewas dan 80 lainnya terluka, sebagian besar mengalami luka bakar serius,” kata Kementerian Kesehatan yang berafiliasi dengan Houthi, menurut kantor berita SABA kelompok tersebut.

Sebelumnya, televisi Al-Masirah memberitakan bahwa serangan udara dilakukan terhadap fasilitas penyimpanan minyak di pelabuhan Al-Hudaydah.

Saluran tersebut juga menayangkan cuplikan kebakaran besar yang terjadi setelah serangan udara di pelabuhan kota.

“Angkatan Udara Israel melancarkan serangan terhadap sasaran di kota Al-Hudaydah di Yaman,” situs web Israel Walla mengutip pernyataan seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.

Sementara itu, militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat tempurnya melakukan serangan udara terhadap posisi Houthi di pelabuhan Al-Hudaydah di Yaman.

“Serangan udara tersebut merupakan respons terhadap ratusan serangan terhadap Israel dalam beberapa bulan terakhir,” kata Israel.

Kelompok Houthi telah menyerang kapal-kapal yang dimiliki, berbendera, dioperasikan oleh, atau menuju pelabuhan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden dengan rudal dan drone, sebagai bentuk solidaritas terhadap Jalur Gaza, yang telah diserang Israel sejak 7 Oktober. 2023.