Kenalkan nilai keislaman lewat “modest fashion” Indonesia ke dunia

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pendiri dan CEO Scarf Media Temi Sumarlin mengatakan fesyen Indonesia harus menyadari nilai-nilai Islam dalam berbusana agar bisa diakui sebagai pusat fesyen di dunia muslim.

“Kadang kita lupa namanya. Kenapa (desain) harus ada di Indonesia, kita bisa membawa nilai-nilai Islami, ada yang negatif, kenapa tidak transparan, yaitu biaya, tidak bisa hidup,” kata Temi. dalam desain model Jakarta, Rabu merupakan leg kedua perjalanan menuju JMFW 2025.

Temi mengatakan dengan mengedepankan nilai-nilai Islam peninggalan kerajaan terdahulu akan menjadi nilai tambah dan lebih efektif yang bisa dibawa ke tingkat internasional.

Baca Juga: Menparekraf: Inkubasi Cara Dongkrak ‘Fashion Trend’ Indonesia Baca Juga: BI-IFC Berencana Datangkan IN2MF ke Paris Pamerkan ‘Fashion Change’ Indonesia, Temi Hindari Gelar Acara Khusus Fashion Ia juga bilang, harus ada kerja sama antar umat Islam . pelaksanaan program menurut perancang busana dan berbagai kementerian.

“Yang kita harapkan nanti proyek demi proyek, mungkin dari usaha kecil menengah hingga mikro, yang sampai pada taraf tertentu kemudian masuk ke Kemenparekraf, barulah dijual dan didukung oleh Kementerian Perdagangan. Kalau semua ini berjalan bersama-sama, saya kira akan menempatkan kita di tengah-tengah fashion Indonesia, “Jadi tidak setiap tahun,” kata Temi.

Sementara itu, Temi mengatakan fashion Indonesia juga bisa lebih cepat mendunia jika memiliki pengaruh digital.

Laporan Keadaan Pasar Islam Dunia mengidentifikasi platform digital sebagai platform paling profesional untuk menampilkan kostum unik negara tersebut.

Dengan kampanye digital, kata Temi, akan memudahkan penggemar luar negeri mengetahui apa yang membuat fashion Indonesia. Namun yang menjadi permasalahan adalah produsen belum menyepakati jenis busana muslim untuk Indonesia.

“Karena saat itu sangat beragam, jadi agak sulit bagi kami untuk mengatakan itu Indonesia. Bulu atau tali atau semacamnya. Jadi kami juga perlu menambahkan energi palsu pada gaya kami,” jelas Temi.

Usulan lainnya adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat mode dunia dengan mendirikan sekolah mode yang fokus pada pakaian adat atau busana muslim.

Selain itu, Temi juga mendorong pembentukan Komite Fesyen Muslim Indonesia yang beranggotakan pakar fesyen yang bertanggung jawab terhadap tren fesyen.

Baca juga: BI Bantu Desainer Muda Kembangkan Kemampuan Hadirkan Material Indonesia. Baca Juga: Indonesia Harus Luncurkan Strategi Tawarkan Standar Halal Internasional Baca Juga: Kemendag Pamer Fashion Indonesia di MUFFEST Media View.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours