Kepada Netanyahu, Kamala tegaskan tidak tinggal diam atas situasi Gaza

Estimated read time 2 min read

Washington (ANTARA) – Wakil Presiden AS Kamala Harris mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi di Jalur Gaza saat bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Netanyahu Harris menyebut apa yang terjadi di Gaza selama sembilan bulan terakhir sebagai “bencana besar.”

Ia menunjuk pada dokumen dan foto anak-anak yang tewas akibat perang, atau orang-orang yang putus asa dan kelaparan yang berulang kali berusaha menyelamatkan diri dengan melarikan diri.

“Kita tidak bisa berpaling dari tragedi ini. Kita tidak bisa membiarkan diri kita menjadi tidak peka terhadap penderitaan ini. Dan saya tidak akan diam,” kata Harris kepada wartawan usai bertemu Netanyahu di Washington, Kamis (07:25).

Pertemuan tertutup itu terjadi sehari setelah Netanyahu berpidato di depan Kongres AS di mana ia mengklaim perang di Gaza memiliki rasio korban militer dan sipil terendah dalam sejarah perang perkotaan.

Faktanya, lebih dari 38.800 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah meninggal, dan lebih dari 89.400 lainnya terluka, menurut pejabat kesehatan setempat. Dalam sembilan bulan lebih sejak serangan itu, Gaza telah dilanda blokade yang melumpuhkan akses terhadap makanan, air bersih dan obat-obatan.

Mahkamah Internasional menuduh Israel melakukan genosida dan dalam keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera mengakhiri operasi militer di kota Rafah di selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei. . .

“Saya menyampaikan keprihatinan mendalam saya mengenai situasi kemanusiaan yang mengerikan di sana, dengan lebih dari 2 juta orang menghadapi krisis pangan dan setengah juta orang berada dalam kerawanan pangan akut,” kata Harris.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours