Kepala HAM PBB prihatin atas meningkatnya risiko konflik di TimTeng

Estimated read time 2 min read

JENEWA (Antara) – Kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk pada Senin mengatakan bahwa dia “sangat prihatin” dengan risiko konflik yang lebih luas di Timur Tengah dan menyerukan peningkatan segera.

“Saya sangat prihatin dengan risiko berkembangnya konflik yang lebih luas di Timur Tengah dan menyerukan semua pihak, bersama dengan negara-negara yang terkena dampak, untuk segera mengambil tindakan guna meredakan situasi yang sangat kritis ini,” kata Turk dalam sebuah pernyataan.

Turk mengingatkan semua pihak bahwa perlindungan hak asasi manusia dan warga sipil harus menjadi prioritas.

Dia menekankan bahwa warga sipil – terutama perempuan dan anak-anak – telah mengalami “rasa sakit dan penderitaan yang tak tertahankan” akibat bom dan senjata dalam 10 bulan terakhir.

“Segala sesuatunya, dan maksud saya segalanya, harus dilakukan untuk mencegah situasi yang memburuk ini menimbulkan konsekuensi yang lebih mengerikan bagi warga sipil,” kata Turk.

Ketegangan antara Hizbullah Lebanon dan Israel meningkat sejak serangan udara di luar Beirut pada 30 Juli yang menewaskan komandan militer senior kelompok Tel Aviv, Fouad Shukr.

Meskipun Tel Aviv tidak membenarkan atau menyangkal tanggung jawabnya, pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh terbunuh keesokan harinya di ibu kota Iran, Teheran, dalam serangan yang dituduh dilakukan oleh Israel.

Hamas dan Iran telah berjanji untuk membalas pembunuhan Haniya, sementara Hizbullah bersumpah untuk menanggapi pembunuhan Shukr.

Kekhawatiran akan terjadinya perang skala penuh antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat di tengah baku tembak lintas batas selama berbulan-bulan.

Peningkatan ini terjadi di tengah serangan Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 39.600 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan yang dilakukan oleh kelompok Palestina Hamas.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours