Kepulauan Seribu jamin ketersediaan air bersih bagi seluruh warga

JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu menjamin pasokan air bersih bagi seluruh warga di tujuh pulau tersebut melalui instalasi pengolahan air (IPA) menggunakan teknologi seawater reverse osmosis (SWRO) dan payau water reverse osmosis (BWRO).

“Setiap pulau mempunyai peluang yang berbeda-beda dan hal ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang perlu dipenuhi,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Subanpekab) DKI Jakarta, Ahmad Ichsan Tasik, Kamis.

Ia mengatakan, teknologi SWRO yang mampu menjernihkan air laut ini mampu menghasilkan 1.867 liter air laut per hari dan mendistribusikan 64 liter air bersih per hari ke setiap warga.

Pada saat yang sama, teknologi BWRO digunakan untuk memurnikan air tawar untuk air minum.

“Untuk Harapan, kami meningkatkan kapasitas tampung air untuk memenuhi konsumsi air bersih warga baik kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan ketersediaan (4K),” ujarnya.

Ia menyebutkan tujuh pulau seperti Pulau Halapan, Pulau Kelaba, Pulau Kaya, Pulau Pangang, Pulau Didong, Pulau Lankang, dan Pulau Yundung Jawa.

Ahmed mengatakan setiap pulau memiliki keistimewaan yang berbeda-beda tergantung kebutuhan masyarakat.

“Alhamdulillah hari ini kami mengunjungi dan meninjau sistem IPA SWRO dan BWRO di tujuh pulau dan semua mesin berfungsi dengan baik,” ujarnya.

Pemantauan dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Bupati (Subanpekab) guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Aral.

Pengawasan ini dilakukan atas arahan Bupati Kepulauan Seribu dan dimaksudkan untuk menjamin kelancaran dan kelancaran pengoperasian sistem SWRO dan BWRO IPA Kepulauan Seribu agar warga Kepulauan Seribu tidak kekurangan air bersih.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air Kepulauan Seribu Mustajab mengatakan, untuk saat ini pihaknya terus melakukan perawatan rutin dan pemeriksaan terhadap sistem IPA SWRO dan BWRO di masing-masing pulau.

Ia mengatakan, Dinas SDA akan meningkatkan kapasitas jika masyarakat membutuhkannya.

“Berkat upaya kami, dapat dikatakan bahwa masyarakat di pulau ini tidak akan memiliki kebutuhan air bersih harian dan laporan air bersih,” katanya.