Kerbau Bule Kiai Slamet jadi maskot Peparnas XVII 2024

Estimated read time 2 min read

Sulu (Antara) – Banteng Cebu Kiwi Salimat menjadi maskot Pekan Paralimpiade Nasional (Papernas) XVII 2024 yang digelar pada 6-13 Oktober 2024 di Kota Surakarta, Jawa Tengah.

“Ini tema yang sama dengan acara-acara sebelumnya. Kalau Paragames pakai maskot dan logo keris Rajamala. Peparnas tahun ini ada Kiai Slamet Kerbau Putih,” kata Wakil Presiden Gibran Rakaboming di Raka Solo, Jawa Tengah, Kamis.

Ia berharap Kota Sulu dapat menonjolkan budaya daerahnya dalam setiap kegiatan, khususnya di tingkat internasional.

“Saya berharap dengan adanya logo Kerbau Bule ini benar-benar sukses, bisa memberikan dampak ekonomi yang baik bagi kota Solo,” ujarnya.

Di sisi lain, partai tersebut bisa menonjolkan kebudayaan yang ada di Sulu di kancah nasional dan internasional.

Sedangkan logo Peparnas XVII 2024 terdiri dari dua simbol Merpati dan Belati Jawa. Merpati Merpati adalah simbol perdamaian, stabilitas dan kebahagiaan. Selain itu, kiris Jawa merupakan simbol keberanian, kepahlawanan, dan kekuatan.

Maskot Peparnas terinspirasi dari kerbau putih atau disebut Kyai Slamet yang merupakan hewan istimewa dalam tradisi Keraton Surakarta Hadiningrat. Hewan ini menjadi simbol utama dalam upacara malam Surat 1.

Nama Slamet yang dalam bahasa Jawa artinya selamat atau tenteram melambangkan keselamatan dan keamanan. Dalam logo tersebut, Slamet mengenakan kostum ksatria Sorkarta dengan jubah berbentuk pedang yang melambangkan kekuatan dan pantang menyerah dalam menghadapi segala rintangan.

Slamet juga memakai blangon merah kuning dan Samir biasanya memakai baju keraton Surakarta Heideningrat yang melambangkan menangkal kejahatan untuk menangkal mara bahaya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga Provinsi Dito Aretijo berharap agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan lebih baik.

“Selanjutnya telah dibangun pusat pelatihan olahraga paralimpiade di Karanganyar. Maka dari itu semangat untuk mengukuhkan Jawa Tengah, khususnya Solo Raya, sebagai pusat peradaban dan pusat olahraga paralimpiade,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours