Kereta Bawah Tanah Israel Jadi Sasaran Empuk Serangan Siber Iran

Estimated read time 2 min read

MOSKOW – Serangan Israel terhadap Palestina dan Lebanon mendorong Iran melakukan intervensi melalui serangan visual dan siber.

Belum lama ini, serangan siber Iran yang dilakukan oleh tim yang menamakan dirinya CyberAvengers dikabarkan berhasil membuat jaringan kereta bawah tanah Israel kacau balau.

Serangan yang berlangsung sejak 14 Juli itu menargetkan sekitar 150 server industri kereta api dan berdampak langsung pada operasi di 28 stasiun di Yerusalem, Universitas Tel Aviv, dan Ben Gurion. Serangan tersebut berakhir pada 24 Juli atau setelah 10 hari berturut-turut.

Lebih dari enam hari setelah serangan siber Iran terhadap Israel dihentikan, pemerintah setempat mengatakan fasilitas tersebut masih belum beroperasi. Disebutkan, 28 stasiun tersebut mengalami kerusakan parah pada berbagai peralatan dan infrastruktur.

Seperti biasa, serangan cyber umumnya mempunyai pesan; Cyber ​​​​Avengers Iran juga demikian. Mereka mengklaim serangan itu adalah tanda keadaan darurat

Israel bahwa mereka dapat mengatur tabrakan puluhan kereta api jika mereka menginginkannya kapan saja.

Meski berhasil membanjiri jaringan kereta bawah tanah Israel, kelompok ini memperingatkan bahwa ini bukanlah akhir. Masih banyak program serangan cyber bagus lainnya.

Seperti dilansir Middleeast Monitor, serangan siber Iran terhadap Israel bukanlah yang pertama. Sebelumnya, kelompok yang sama – Cyber​​​Avengers – pada awal Juli juga menyerang pembangkit listrik nasional Israel. Akibat situasi itu, negara Zionis mengalami pemadaman listrik besar-besaran.

April lalu, Israel juga mengalami serangan siber yang tidak terlalu kuat dan canggih. Saat itu, sejumlah instalasi pengolahan limbah, stasiun pompa dan unit air limbah di Israel menjadi sasaran.

Serangan tersebut, menurut pakar dunia maya, dilakukan dengan meretas program komputer pompa air setelah melewati server untuk menyembunyikan sumber serangan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours