Keroncong Svaranusa 2024 Jadi Roda Penggerak untuk Kemajuan Banyumas

Estimated read time 3 min read

BANYUMAS – Keroncong Svaranusa 2024 dinilai menjadi katalisator pembangunan masyarakat Banyumas. Acara tersebut digelar di Menara Teratai Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.

Keroncong Svaranusa 2024 dimulai dari Kabupaten Tegal dan mengangkat tema Bhinneka Tunggal Irama, Ora Keroncong Ora Kepenak.

Sekretaris Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Fitra Arda mengatakan, sebagai warisan budaya, masyarakat sudah seharusnya melestarikan dan mengembangkan musik keroncong.

“Keroncong sebagai warisan budaya harus kita jaga bersama-sama, antara pemerintah dan masyarakat, di tengah pesatnya serangan modern,” ujarnya, dikutip Selasa (2/7/2024).

Acara ini terselenggara atas kerja sama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Pemerintah Daerah Banyumas dan Institut Svara Irama Nusantara.

“Harapan kami keroncong dapat tumbuh dan berkembang, dicintai dan diapresiasi oleh masyarakat luas sehingga kita dapat menemukan, menikmati dan mengorganisir musik keroncong di tanah air kita,” lanjut Fitra.

Pj Perwakilan Kabupaten Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengatakan pekan raya nasional seperti Keroncong Svaranusa bisa menjadi stimulus ekonomi dan sosial bagi masyarakat Banyumas.

“Masyarakat budaya kita sangat antusias melihat bagaimana sebuah orkestra bergengsi ditempatkan di ruang terbuka, terhubung dengan pasar malam rakyat. Sebenarnya ini bukan sekedar konser, tapi juga menjadi penggerak perkembangan Banyumas,” kata Hanung.

Fajri Sinaga, salah satu pemain orkestra Keroncong Svaranusa 2024 mengatakan, kegiatan ini dapat menggali potensi masyarakat lokal dan juga mempromosikan musik keroncong yang merupakan musik tradisional agar bisa dikenal hingga ke luar negeri.

Salah satu penyelenggara Keroncong Svaranusa 2024, Wahyudin Maulana Dwi Ansar mengatakan, kegiatan ini dapat menyosialisasikan pentingnya generasi baru dalam masa depan musik keroncong. Ia berharap kedepannya bisa diadakan acara musik keroncong yang lebih menarik lagi.

Onik salah satu masyarakat yang hadir dalam Keroncong Svaranusa 2024 mengungkapkan kegembiraannya dengan kegiatan ini karena menampilkan harmoni ritme yang indah antara musik keroncong dan modern.

“Senang sekali menyaksikan kolaborasi antara musik modern, ambyar dan keroncong, kemudian antusias warga Banyumas memberikan rasa bangga. Kemudian ide acara tersebut juga dihadirkan dengan apik di Menara Pandang Purwokerto sebagai lambang kota, kita berharap Keroncong Svaranusa bisa hadir lagi,” kata Reza.

Hadirin lain yang juga hadir, Ristiawati mengatakan, Keroncong Svaranusa 2024 memberikan kesan yang sangat istimewa. Ia berharap generasi baru semakin mencintai musik keroncong dan melestarikannya sebagai musik tradisional.

Sekitar 30 musisi dari berbagai daerah di Pulau Jawa dikarantina selama tiga hari di Baturaden, Banyumas. Mereka dilatih memadukan lagu dan lirik sehingga berhasil merekam delapan lagu baru ala keroncong asli yang dinyanyikan oleh musisi dan penyanyi generasi baru.

Sejumlah seniman keroncong juga turut menghiasi Keroncong Svaranusa 2024, antara lain Tuti Maryati, Fajar Sopsan, Ndarboy Genk, diiringi orkes keroncong pimpinan komposer Puput Pramuditya.

Keroncong Svaranusa merupakan salah satu upaya Kementerian Riset, Teknologi, Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dalam memaknai perintah Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang pengembangan kebudayaan yang salah satu tujuannya adalah pelestarian kekayaan nasional. budaya. warisan

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours