Kerusuhan di Inggris, Menlu Retno Pastikan Kondisi WNI Aman

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Status warga negara Indonesia (WNI) aman pasca terjadi kerusuhan dan protes di beberapa wilayah Inggris. Hal itu dibenarkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Menlu).

Menlu Retno menyampaikan Kementerian Luar Negeri melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London terus melakukan koordinasi untuk menjamin keselamatan WNI, khususnya di wilayah yang sering terjadi kekerasan.

Untuk memastikan apakah WNI dalam keadaan aman, laporan yang kami terima dari Dubes RI selama ini adalah mereka dalam keadaan selamat, kata Retono, Kamis (8 Agustus 2024).

Menlu mengatakan KBRI terus berkomunikasi dengan WNI di wilayah terdampak dan menyediakan hotline pengaduan.

“Jadi itu standar prosedur kami dan suatu saat kalau ada masalah otomatis langsung dihubungi dan hotlinenya juga terbuka,” jelasnya.

Pihak berwenang Inggris pada Minggu (8 April 2024) mendesak untuk mengakhiri kerusuhan terburuk di Inggris dalam 13 tahun setelah kerusuhan yang melibatkan pembunuhan seorang anak dan kerusuhan menyebar ke seluruh negeri.

Kerusuhan akibat misinformasi mengenai penikaman massal yang menewaskan tiga gadis pekan lalu menyebar ke beberapa kota pada hari Sabtu ketika pengunjuk rasa anti-imigran dan polisi bentrok.

Kerusuhan ini akan menjadi ujian berat bagi Perdana Menteri Keir Starmer, yang terpilih sebulan lalu setelah memimpin Partai Buruh meraih kemenangan telak atas Partai Tories.

Sekitar 90 orang ditangkap setelah bentrokan terjadi pada demonstrasi sayap kanan di Liverpool, Manchester, Bristol, Blackpool, Hull dan Belfast di Irlandia Utara.

Dalam beberapa insiden, perusuh melemparkan batu bata, botol dan bom asap ke arah polisi, melukai beberapa petugas, serta menjarah dan membakar toko-toko. Sementara itu, para pengunjuk rasa meneriakkan hinaan anti-Muslim dan bentrok dengan pengunjuk rasa tandingan.

Kekerasan tersebut merupakan yang terburuk di Inggris sejak musim panas 2011, ketika kerusuhan besar-besaran terjadi setelah polisi membunuh seorang pria ras campuran di London utara.

Tiffany Lynch, dari Federasi Kepolisian Inggris dan Wales, mengatakan: “Kami telah melihat kerusuhan dan bentrokan seperti ini sebelumnya, namun terjadi di wilayah tertentu di negara ini. Sekarang saya menjangkau kota-kota besar dan kota-kota kecil Ta’.

Pemerintah mengatakan polisi memiliki semua sumber daya yang diperlukan untuk menangani kerusuhan tersebut. Sementara itu, para pejabat memperingatkan akan terjadinya demonstrasi lebih lanjut pada hari Minggu, sehingga meningkatkan kekhawatiran bahwa kekerasan dapat menyebar lebih jauh.

Polisi telah mengerahkan petugas tambahan dan Menteri Kehakiman Shabana Mahmoud menegaskan “seluruh sistem peradilan siap mengeluarkan putusan sesegera mungkin”.

Bentrokan pada hari Sabtu adalah hari keempat kerusuhan di beberapa kota setelah serangan pisau yang heboh pada hari Senin di Southport, dekat Liverpool, di pantai barat laut Inggris.

Protes tersebut dipicu oleh informasi yang salah di media sosial tentang latar belakang Axel Rudakvana, 17 tahun, kelahiran Inggris, yang telah didakwa dengan berbagai tuduhan pembunuhan dan percobaan pembunuhan setelah serangan partai tersebut menari mengikuti tema Taylor Swift dengan sebuah rumor.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours