Kesederhanaan baju adat berbalut makna mendalam 

Estimated read time 5 min read

JAKARTA (ANTARA) – Jelang HUT Kemerdekaan RI ke-79, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan Majelis Rakyat Revolusi di Gedung MPR/DPR Jakarta, Jumat.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi kembali mengenakan pakaian adat seperti yang kerap dilakukannya pada setiap sidang tahunan menjelang Hari Kemerdekaan. Tahun ini, Jokowi mengenakan pakaian Betawi: Ujung Sirong dengan biskap dan celana panjang hitam.

Penampilannya juga dilengkapi dengan kain batik berwarna hijau yang dililitkan di pinggang, aksesoris di saku jaket, dan topi berwarna hitam. Kolumnis fesyen Dewi Otari mengatakan pakaian tersebut biasa dikenakan bangsawan Betawi. Disebut Ujung Serong karena kain batik yang melingkari pinggang dililit secara diagonal.

Secara umum set pakaian ini terdiri dari kemeja putih sebagai pakaian dalam, jaket hitam, celana panjang hitam, dan kain batik yang dililitkan secara diagonal di pinggang.

Sementara itu, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin juga menghadiri sidang tahunan Gerakan Rakyat Revolusioner 2024 dengan mengenakan jaket dan celana panjang hitam bernuansa sonket khas Palembang, Sumatera Selatan.

Songket yang melingkari pinggangnya berwarna ungu dengan sedikit warna merah. Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga mengenakan aksesoris ikat kepala khas tanjak atau palembang dengan warna senada.

Baca juga: Jokowi-Ariana Kenakan Pakaian Adat Bali di Makan Malam G20. Devi mengatakan, kali ini pasangan Presiden dan Wakil Presiden menampilkan busana dengan corak dan warna senada yang elegan dan simpel.

“Pilihan warna hitam yang dikenakan oleh presiden dan wakil presiden mungkin merupakan ekspresi kesederhanaan sekaligus kepedulian terhadap keadaan global saat ini,” kata Dewey.

Selain itu, kedatangan Presiden dan Wakil Presiden juga didampingi pasangan Eryan Joko Widodo dan Vori Maruf Amin yang datang dengan mengenakan kebaya panjang.

Iriana Joko Widodo tampil anggun dalam balutan abaya bordir berwarna krem ​​​​dan songket berwarna senada. Iriana menata rambutnya dengan sanggul sederhana, serasi dengan penampilan Jokowi.

Berbeda dengan Ariana yang tampil dengan warna netral, Vori Maruf Amin tampil dengan kebaya panjang berwarna hijau dan jilbab senada. Kemeja ini juga dilengkapi bordir bunga warna-warni dari depan ke bawah.

Tak lupa, Warri Maruf Amin selain berjilbab berwarna putih juga mengenakan kain berwarna hijau dengan sedikit warna merah anggur.

Terima kasih kepada Jokowi Jakarta

Dewi mengatakan, pakaian adat Betawi yang dikenakan Presiden Joko Widodo pada pidato kenegaraan terakhirnya sangat penting sebagai simbol rasa terima kasih kepada Kota Jakarta yang menjadi ibu kota sejak tahun 1966.

“Ini sebagai bentuk penghormatan terhadap Kota Jakarta sebagai ibu kota Indonesia yang menjabat selama dua periode atau 10 tahun,” kata Dewi.

Baca juga: Perhatian Presiden Jokowi terhadap Pakaian Adat Tanimbara Sejak Tahun Lalu Baca Juga: An Avanti: Citra Pemimpin Welas Asih dalam Kostum Adat Jokowi di Hari Kemerdekaan RI. Hal ini juga bisa menjadi tanda perpisahan karena ibu kota akan segera berpindah ke IKN. Oleh karena itu, Dewi menyebut pemilihan pakaian adat pada tahun ini memiliki makna sentimental yang besar, khususnya bagi Joko Widodo.

Pakaian adat Jokowi bangsawan Betawi Ujung Serong mencerminkan nilai-nilai kerendahan hati, ketaqwaan pada agama, kekuatan dan kebijaksanaan, dilambangkan dengan warna dan hiasan yang berani dan berani, serta kebijaksanaan yang sangat dihormati dalam budaya Betawi.

Betawi juga dianggap sebagai wajah Indonesia jauh sebelum Indonesia merdeka, yang penuh dengan budaya kuat dari berbagai suku bangsa di Indonesia.

Oleh karena itu, Jokowi memilih kaos ini sebagai simbol perjuangan kolektif selama sepuluh tahun kepemimpinannya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nasional demi pembangunan Indonesia.

Puan mengenakan kebaya berwarna emas rancangan Didit Maulana.

Fokusnya tidak hanya pada Presiden dan Wakil Presiden, tapi juga Ketua DPR-DPD RI Puan Maharani yang juga memimpin rangkaian sidang tahunan MPR RI dan sidang gabungan DPR-DPD RI tahun 2024. nuansa lembut.

Tahun ini, Puan mengenakan kebaya berwarna emas rancangan desainer Didit Maulana dengan motif ‘Kubaru’. Tampilan Puan menjadi lebih anggun dan anggun dengan sanggul sederhana.

Ketua Puan Maharani menyampaikan pidato pembuka pada Rapat Paripurna Pembukaan Sidang Pertama DPR Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16 Agustus 2024). . antaraphoto/dimas revanto/app/vol/aa. Polaro yang dikenakan Puan terbuat dari bahan bordir renda Perancis, yang menurut desainernya terinspirasi dari optimisme melihat potensi luar biasa dalam diri, dan warna emas yang digunakan menandakan bahwa setiap orang adalah emas. Kebaya emas juga membawa makna semangat, kesuksesan dan kemenangan yang terpancar dalam rangka memperingati 79 tahun kemerdekaan Indonesia. Kebaya ini juga memiliki motif buket atau bunga di bagian depannya. Tampilan ini dipengaruhi oleh pesisir Peranakan di Tiongkok dengan warna-warnanya yang cerah.

Baca Juga: Sejumlah Desainer Berikan Penghormatan pada Pakaian Adat Jokowi di Upacara HUT ke-78 RI. Puan juga mengenakan selendang sutra berwarna krem ​​​​dengan kilau metalik untuk melengkapi kebayanya sebagai simbol kelembutan. Tak lupa, kebaya tersebut dilengkapi bros kupu-kupu di bagian tengahnya yang menambah sentuhan halus pada busana yang dikenakan Buan.

Motif kupu-kupu dikenal sebagai aksesoris yang banyak ditemukan dalam sastra Indonesia. Bentuk ini juga melambangkan transformasi karena segala sesuatunya merupakan proses yang perlu dibangun satu per satu.

Untuk melengkapi tampilan kebayanya, Puan mengenakan kain batik dengan motif pusaran dan buket yang melambangkan keindahan dan proses pertumbuhan. Hiasan Kawong pada bagian pinggir kain melambangkan kesucian, kebaikan dan persatuan yang membuat cucu Bung Karno ini semakin anggun dan menunjukkan karakter wanita Indonesia yang menyukai kesendirian.

Kebaya Didit Maulana koto baru hadir dalam warna emas dan dilengkapi detail payet mewah di sepanjang kebaya untuk menyampaikan perasaan semangat, kesuksesan dan kejayaan yang terpancar dari HUT RI ke-79.

Kemudahan Presentasi Kemerdekaan Indonesia

Dewi mengatakan, pilihan busana yang dihadirkan Presiden, Wakil Presiden, dan Ketua RPM sudah tepat karena memiliki nilai sentimental bagi Indonesia.

Mulai dari busana Betawi yang dikenakan Jokowi sebagai tanda terima kasih kepada Jakarta, serta garis dan corak yang sederhana, namun tetap sesuai dengan kesederhanaan yang ditunjukkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Kehadiran dua ibu negara pada sidang tahunan ini juga memberikan angin segar di tengah pakaian presiden dan wakil presiden yang sebagian besar berwarna hitam.

Baca juga: Prestasi Jokowi Bikin Masyarakat Indonesia Makin Sejahtera. Baca juga: Puan: Kita Harus Biasakan Yang Benar, Bukan Yang Biasa. Baca juga: Jokowi: Anggaran Pembangunan Infrastruktur Ditetapkan 2025, Termasuk IKN

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours