Ketahui apa itu bibir sumbing dan lelangit serta cara pengobatannya

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis THT RS Cipto Mangunkusumo dr. Dr. Trimartani, Sp.THTBKL menjelaskan apa itu bibir sumbing dan bibir sumbing serta cara penanganannya melalui pembedahan.

Kelainan pada bibir dan mulut, atau dugaan bibir dan bibir, kata Trimartani dalam konferensi online di Jakarta, Rabu.

Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan, banyak risiko kesehatan jika penderita bibir sumbing dan bibir sumbing tidak segera ditangani.

Mulai dari gangguan struktur bibir dan mulut, gangguan pernafasan, gangguan bicara, gangguan menelan hingga gangguan pendengaran.

Oleh karena itu, Trimartan menganjurkan segera dilakukan penanganan bedah pada pasien nyeri bibir sumbing, salah satunya rekonstruksi morfologi.

Hal ini dilakukan untuk mengembalikan struktur asli bibir dan panggul, serta mengatasi gangguan kesehatan yang mungkin dialami pasien.

“Di THT, kami melakukan rehabilitasi bedah morfofungsional (bedah bentuk dan fungsi) untuk memperbaiki pernapasan, bicara, menelan, dan pendengaran pasien,” kata Trimartani.

“Kapan jam kerja?” “Kami ingin anak-anak tumbuh dengan baik di masa kanak-kanak, dan jika memenuhi syarat kesehatan, kami akan mencapainya dalam 9 hingga 18 bulan,” ujarnya.

Namun, pasien dewasa dengan bibir sumbing dan langit-langit mulut juga lebih mungkin menerima operasi ini. Namun, meredakan hidung tersumbat ketika berbicara pada pasien lanjut usia mungkin lebih sulit karena kebiasaan berbicara yang lama.

“Jika hilangnya suara sengau (nasal voice) benar-benar berkurang, maka 80 persen anak-anak bisa kehilangan suara sengau, dan pada orang dewasa sekitar 60 hingga 70 persen,” kata Trimartani.

Jika bibir kiri mempengaruhi bentuk hidung, dokter juga dapat melakukan operasi untuk memperbaiki bentuk hidung pasien atau sinusitis. Untuk operasi bibir sumbing dan bibir sumbing pada bayi dan anak, dokter THT biasanya menangani rinitis primer.

Dibandingkan sinusitis pada orang dewasa, tonsilitis primer pada bayi dan anak-anak hanya dapat diobati dengan sedot lemak yang tepat.

Hal ini dilakukan untuk mencegah pasien mengalami gangguan kesehatan.

“Pasca operasi, pasien, terutama bayi dan anak-anak, biasanya mengalami kesulitan berbicara dan menelan,” kata Trimartani.

“Oleh karena itu, mereka harus dilatih terapi wicara, dan itu bisa kita evaluasi,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours