Ketahui gejala dan cara mencegah penularan virus Nipah

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Nipah merupakan virus zoonosis yang biasa ditemukan pada kelelawar buah dan menular ke manusia dan hewan lain seperti babi melalui kontak dekat atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi.

Berdasarkan laporan Medical Daily, Selasa (23/7), virus ini juga bisa menular langsung dari satu orang ke orang lain melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.

Baru-baru ini, otoritas kesehatan di Kerala, India selatan, mengeluarkan peringatan tentang wabah virus Nipah setelah seorang anak laki-laki berusia 14 tahun meninggal karena infeksi virus tersebut yang sangat fatal.

Ia mengalami gejala virus Nipah selama kurang lebih 10 hari dan meninggal karena serangan jantung saat dirawat di rumah sakit. Infeksi ini diketahui menyebabkan komplikasi serius, termasuk infeksi saluran pernafasan akut dan ensefalitis yang fatal.

Menanggapi wabah tersebut, otoritas kesehatan setempat mengidentifikasi 60 orang yang melakukan kontak dekat dengan anak tersebut sebagai kelompok berisiko tinggi untuk kemungkinan tertular.

Pada awal tahun 2018, 17 orang meninggal di negara bagian tersebut. Kasus-kasus virus ini telah mendorong pihak berwenang untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian yang lebih ketat karena tingkat kematian akibat infeksinya sekitar 40 hingga 75 persen dan berpotensi memicu epidemi baru.

Terakhir, karena tidak ada vaksin atau obat yang tersedia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan Nipah sebagai patogen prioritas karena potensinya yang tinggi menyebabkan epidemi.

Gejala infeksi:

Gejala infeksi virus Nipah mungkin muncul dalam waktu tiga hari hingga dua minggu setelah terpapar.

Gejala awalnya berupa demam, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, muntah, dan kesulitan bernapas.

Seiring perkembangan penyakit, pasien mungkin mengalami mati rasa, mengantuk, kebingungan, kejang, dan koma. Kejang dan perubahan kepribadian telah dilaporkan pada orang yang pulih dari infeksi.

Pencegahan:

Jika virus Nipah ditemukan pada hewan, WHO merekomendasikan segera melakukan karantina di daerah yang terjangkit untuk mencegah penularan ke manusia. Penting untuk memusnahkan hewan yang terinfeksi dan memastikan bahwa bangkainya dikuburkan atau dikremasi sesuai dengan protokol yang ketat.

Selain itu, pelarangan atau pembatasan pergerakan hewan dari peternakan yang terinfeksi memainkan peran penting dalam mengendalikan penyakit dan mencegah penyebarannya.

Untuk mencegah penularan virus dari manusia ke manusia, penting untuk menghindari kontak fisik yang dekat dan tidak terlindungi dengan orang yang terinfeksi.

Mencuci tangan secara teratur setelah merawat atau menjenguk orang yang sakit juga penting untuk mencegah penyebaran penyakit.

Penyedia layanan kesehatan disarankan untuk merawat pasien dengan pakaian pelindung, sarung tangan, pelindung mata, dan respirator N95 jika diduga menderita penyakit tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours