Ketua KI Pusat: Independensi jadi tantangan susun indeks keterbukaan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (Antara) – Ketua Dewan Informasi Pusat Donny Yosjianto mengatakan tantangan yang masih dihadapi dalam penyusunan Indeks Keterbukaan Informasi Publik (IKIP) terkait dengan kebebasan.

“Tantangannya karena kita belum bebas. Jadi kalau syuting sesuatu, kita berkomitmen. Lalu kita harus memikirkan mau menembak apa. Bagaimana bisa kalau kita masih dirantai? Downey bilang begitu. Pertemuan 2024 Acara Persiapan IKIP di Jakarta Pusat pada Kamis.

Oleh karena itu, Dhoni berharap persiapan IKIP ke depan ada perkembangan teknologi untuk mengatasi tantangan tersebut.

Saat ini, jelas Dhoni, pengolahan data yang disiapkan IKIP masih dilakukan oleh manusia. Jadi saya khawatir hasilnya masih bercampur dengan sentimen.

“(Perkembangan teknologi) harusnya ada. Kalau sudah punya akun, kita bisa pantau dari awal. Ini zamannya teknologi. Nanti juga bisa punya e-IKIP. Jadi kita bisa lihat keterbukaan informasi publik dari waktu ke waktu. Waktu” “Teknologi, sistem, itulah jawabannya,” kata Downey.

Maklum, IKIP merupakan salah satu program prioritas nasional berdasarkan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) dan tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Oleh karena itu, setiap tahun I.K.I.P. Tahun ini, IKIP akan melakukan analisis dari tiga aspek, antara lain kepatuhan lembaga publik terhadap undang-undang KIP, kesadaran masyarakat terhadap undang-undang KIP dan hak untuk mengetahui, keterbukaan informasi lembaga publik, dan khususnya pelaksanaan keputusan publik. , untuk melindungi hak masyarakat untuk mengetahui.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours