Ketua Menteri Malaka akan berdialog soal Jalur Rempah dengan Prabowo

Estimated read time 3 min read

Kuala Lumpur (ANTARA) – Perdana Menteri Malaka Abdul Rauf Yusoh akan melakukan pembicaraan dengan Prabowo Subianto, Presiden terpilih Republik Indonesia pada tahun 2024 untuk mempererat hubungan kedua negara melalui program budaya Spice Road.

Abdul Rauf Yusoh pada jamuan makan malam bersama delegasi KBRI Kuala Lumpur dan Muhiba Spice Culture Road di Casa del Rio, Malaka, Abdul Rauf Yusoh juga mengatakan, pemerintah Malaka sudah banyak melakukan riset untuk memperkuat pekerjaan ini. hubungan antara Malaysia dan Indonesia. Dalam keterangan tertulisnya di Kuala Lumpur, Rabu, Prabowo mengatakan pemeriksaan akan dilakukan jika ada kesempatan untuk memanggil dan hadir.

Yusuf juga mengatakan, dirinya dan Prabowo membahas beberapa gagasan untuk mempererat hubungan Indonesia-Malaysia. Menteri Pertahanan Indonesia yang juga menjabat Presiden Federasi Pencak Silat Dunia berkali-kali mengunjungi Malaka dan membuka kompetisi silat internasional di sana.

“Saya sampaikan gagasan bahwa hubungan Malaysia dan Indonesia tidak hanya bersifat spiritual tapi juga jasmani, termasuk gagasan membangun jembatan Malaka-Dumai. Intinya beliau tampak senang jika menjadi kenyataan,” kata Abdul Rauf. .

Menurut Abdul Rauf, sejarah dan hubungan budaya Jalur Rempah merupakan bagian penting dalam perkembangan masyarakat Malaysia dan Indonesia. Apalagi hubungan kedua negara sudah terjalin lama sejak masa Kesultanan Malaka dan Kerajaan Majapahit.

“Hubungan ini perlu kita lanjutkan agar sejarah dapat diwariskan kepada generasi mendatang,” ujarnya.

Misi pelayaran “Kewaspadaan Budaya Jalur Rempah” merupakan program prioritas nasional yang akan dikelola mulai tahun 2020 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, bagian. Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Irini Devi Wanti mengatakan kerja sama dengan Malaysia dalam program Jalur Rempah Mayiri akan ditingkatkan.

“Hal ini dapat kita lakukan melalui diskusi bilateral, melalui proyek bersama yang melibatkan para ahli dari kedua negara, serta pertukaran pelajar dan pemuda,” kata Irini.

Menurut Irini, kerja sama Indonesia dan Malaysia sangat penting untuk promosi bersama seluruh tempat yang terkait dengan jalur wewangian.

“Hal ini akan memperkaya interpretasi kita bersama dan terus menghadirkan Jalur Rempah sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO,” ujarnya.

Delegasi Indonesia yang tergabung dalam misi wisata budaya Jalur Rempah itu tiba di Malaka, Malaysia, Minggu (30/6) dengan menaiki kapal TNI Angkatan Laut berlayar tiga, KRI Dewaruci. Anggota Kontingen Misi Kebudayaan atau dikenal dengan Laskar Rempa berlabuh di pelabuhan Tanjung Bruas, Malaka dan disambut dengan parade marching band militer Angkatan Laut Kerajaan Malaysia dan tarian artistik Malaka.

Misi budaya ini merupakan tur amal budaya internasional pertama Spice Route yang bertemakan “Spice Route dan Malaysian Cultural Connection”. Misi ini sangat penting dalam menelusuri sejarah jalur rempah-rempah di nusantara dan aspek budaya yang terdapat pada jalur pelayaran Asia Tenggara.

Inilah salah satu alasan utama mengapa Jalur Rempah dimasukkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO.

Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono mengatakan misi kebudayaan tersebut merupakan tonggak sejarah penting dalam perkembangan hubungan kedua negara. Apalagi Malaka menjadi kota pelabuhan internasional pertama yang dikunjungi KRI Dewaruci.

“Diharapkan ini tidak hanya menjadi perhentian pertama, tetapi juga menjadi awal yang baik bagi kelanjutan peristiwa kedua negara di masa depan,” kata Hermono.

Festival Jalur Rempah di Malaka hadir dengan pameran sejarah, seni, musik, pertunjukan tari, serta lokakarya dan diskusi budaya yang mengeksplorasi hubungan Indonesia dan Malaysia di sepanjang jalur perdagangan rempah-rempah. Sebelum menyambung ke Malaka, KRI Dewaruci singgah di beberapa kota di Indonesia seperti Belitung Timur, Dumai, dan Sabang.

Pada tanggal 7 Juni 2024, KRI Dewaruci berangkat dari pelabuhan Komando Angkatan Laut Tanjung Priok di Jakarta dan akan kembali ke Jakarta pada tahun 2024. 17 Juli

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours