Ketum PBNU Ungkap Dalang Pertemuan 5 Nahdliyin dan Presiden Israel

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf mengungkapkan, pertemuan 5 Nahdlatul Ulama dengan Presiden Israel, Yitzhak Herzog, diselenggarakan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) Lima anggota NU diundang oleh sebuah LSM yang membantu citra Israel secara global.

Kelima anggota NU tersebut adalah Sukron Makmun (PWNU Banten), Zainul Merif (Unusia), Munawir Aziz (Sekjen PP Pagar Nusa), Nurul Bahrul Ulum (PP Fatayat NU) dan Izza Annafisah Dania (PP Fatayat NU).

“Yang pertama minta saya lamar itu dari saluran tidak resmi pro-Israel. Jadi mereka ada di mana-mana di dunia. Jadi mereka membantu citra Israel, berpakaian untuk kepentingan Israel, dan sebagainya,” kata Gus Yahya. Nama KH Yahya Khalil Stakoff, kepada wartawan di kantor PBNU, Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Organisasi tersebut hadir di beberapa negara demi citra Israel di kancah internasional. “Ini yang mengajak dan memberdayakan mereka ya, biasanya canggih banget caranya,” ujarnya.

Gus Yahya mengatakan, organisasi tersebut kerap melakukan berbagai kegiatan, terutama untuk meningkatkan citra Israel dan mengadvokasi kepentingan Israel di berbagai negara. Ia menyesalkan bahwa LSM-LSM tersebut tidak peka terhadap kemanusiaan dan bahwa kepentingan pribadi justru menimbulkan masalah.

“Mungkin mereka berharap anak-anak ini bisa membantu Israel menyebarkan bahasa yang sejalan dengan kepentingan Israel,” ujarnya.

Dengan adanya permasalahan ini, organisasi tersebut tidak dapat lagi memanipulasi Indonesia untuk melakukan hal tersebut.

“Tapi kenyataannya sekarang bisa nggak? Nggak bisa lagi, malah institusi yang nggak tahu apa-apa pun dirobohkan. Kenapa? Ya karena salah urus, jadi karena salah urus, bukan cara yang benar,” katanya.

Gus Yahya mengaku mendapat informasi mereka berkumpul dan ada satu persatu yang menghampiri mereka untuk meminta mereka berangkat. Rencananya hanyalah rapat pembahasan dengan berbagai pihak.

“Katanya sebelumnya tidak ada agenda pertemuan dengan presiden Israel dan tiba-tiba diadakan di sana karena masalah ketidaktahuan teman-teman tentang rasi bintang di peta dan sejenisnya. Mungkin bukan karena mereka sudah tua. cukup, jadi hasilnya berbeda dari yang diharapkan,” ujarnya.

“Ini memang karena sensitivitas pihak-pihak yang mencoba melakukan hal tersebut dan pasti akan banyak yang mencoba menyeret NU ke dalam berbagai agenda politik internasional,” ujarnya.

Gus Yahya meminta maaf pada pertemuan Lima Sungai dengan Presiden Israel.

“Saya meminta maaf kepada masyarakat karena ada beberapa orang dari kawasan Ulma yang beberapa hari lalu melakukan perjalanan ke Israel untuk bertunangan di sana. Kami memahami dan memahami bahwa kami merasa ini adalah sesuatu yang tidak pantas. Konteks suasana saat ini adalah di saat ini,” katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours