Ketum Perbasi Minta Ortu tak Salah Pilih Klub Anak

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) Danny Kosasih meminta para orang tua tidak hanya memilih satu klub bola basket. Pasalnya, pemilihan yang salah dapat merugikan perkembangan kemampuan bermain anak di kemudian hari.

 

Dalam laman Instagram Pelatihdannykosasih yang dipantau pada Senin (13/5/2024), diberitakan banyak permasalahan antara orang tua dan pemilik klub belakangan ini akibat perkembangan kecerdasan anak yang tidak sesuai harapan.

Menurutnya, permasalahan tersebut muncul karena pihak klub tidak menggunakan metode latihan yang sesuai dengan jumlah pemain terbaik dalam satu grup. Oleh karena itu, para guru tidak fokus dalam mengurus perkembangan pribadi siswanya.

 

Menurutnya, orang tua juga harus memperhatikan banyak hal sebelum memilih klub agar cocok untuk perkembangan kemampuan anaknya ke depan. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah organisasi terpilih harus terdaftar di Perbasi agar dapat mengetahui perkembangannya.

 

Setelah itu, orang tua peserta harus melihat seluruh anak berlatih secara berkelompok sesuai kelompok umurnya. Jika ada lebih dari 15 orang dan hanya satu orang yang dilatih, maka bisa dipastikan anak yang bersangkutan tidak akan dilatih atau dilatih dengan baik.

 

“Jadi kalau klub-klub yang sekarang lebih berkembang, untuk kelompok umur tertentu untuk anak-anak yang masih membutuhkan pelatih, paling banyak 15 orang dalam satu tim. Bukankah ada satu guru yang mengurus 30-40 orang.” , kata Danny sebagai penutupnya. di akun Instagram Anda sendiri.

“Kalau bertanding, yang main 5-10 orang. Lalu yang lain tidak punya kesempatan bertanding dan masalah yang sama tetap terjadi (tidak ideal),” imbuhnya.

 

Ketum Perbasi juga meminta kepada pimpinan klub untuk menjaga jumlah pembinaan anak terbaik di setiap kelompok umur. Maksimal yang bisa dilatih dalam satu tim adalah 15 orang, jadi kalau banyak disarankan untuk menyediakan satu pelatih lagi dan seterusnya, kata Danny.

 

Dengan begitu, tambahnya, guru-guru lain juga bisa mendapatkan pekerjaan dan fokus melatih serta mengawasi perkembangan gerejanya. Danny mengajak semua pihak yang berkecimpung di dunia olahraga untuk bekerjasama dan membangun olahraga tersebut demi kemajuan sepak bola Indonesia di masa depan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours