Kiat beri obat TBC pada anak, berikan saat perut kosong

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Konsultan spesialis pernapasan anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Wahyuni​​Indawati Sp.A(K) mengatakan, obat TBC untuk anak sebaiknya diberikan pada saat perut kosong sekaligus agar obat bekerja dengan baik.

Untuk memberikan obat TBC perlu kondisi tertentu, misalnya lambung dalam keadaan kosong dan obat mudah diserap sehingga efeknya baik, sehingga orang tua sering disarankan untuk memberikan obat pada pagi hari saat bangun tidur. Hal itu disampaikannya dalam diskusi TBC pada anak yang digelar secara daring di Jakarta, Kamis.

Beliau bersabda: Pada saat yang sama, obat-obatan hendaknya diberikan dengan tujuan agar obat tidak terlupa atau tertinggal dan membiasakan anak. Setelah minum obat, saat bangun tidur, bayi sudah bisa makan atau minum susu setelah satu jam.

Disarankan juga untuk meminum obat secara teratur dan tidak boleh berhenti atau terputus karena jika berhenti dalam jangka waktu tertentu maka harus mengulang obat awal yang akan memperpanjang masa pengobatan.

Meresepkan obat tuberkulosis berdasarkan berat ringannya gejala anak pada tahap awal atau berat, sebaiknya anak mendapat obat pada dua bulan pertama kemudian melanjutkan pengobatan selama 4 bulan sehingga total enam bulan. obat-obatan. Hal ini berlaku untuk tuberkulosis paru alami. Apabila terdiagnosis tuberkulosis berat yang telah menyebar ke organ lain atau tuberkulosis milier seperti otak, sistem saraf, dan tulang, maka pengobatan sebaiknya dilakukan selama 12 bulan.

“Jika Anda menghentikan pengobatan selama 2 minggu pada tahap pertama, maka Anda harus memulai dari awal. Fase pertama sangat fleksibel. Jika Anda menghentikan pengobatan selama lebih dari sebulan, Anda akan diberitahu bahwa Anda harus meminumnya. .Perawatan lagi” Vahuni berkata: Itu juga tergantung perbaikan kondisi anak.

Vahuni menjelaskan, daya tahan tubuh anak sedang lemah sehingga mengharuskan anak untuk rutin minum obat.

Seseorang yang baru pertama kali tertular penyakit TBC, terutama anak-anak yang daya tahan tubuhnya belum kuat, maka kuman TBC dapat menyebar dari paru-paru ke seluruh tubuh dan dapat mengenai organ-organ yang mempunyai lebih banyak oksigen, seperti Ginjal, tulang, otak, mata dan kelenjar kulit. Oleh karena itu, seluruh bagian tubuh terkena virus TBC, tidak hanya paru-paru, terutama pada orang yang daya tahan tubuhnya lemah.

TBC juga bukan merupakan penyakit keturunan, sehingga pencegahan penularan TBC perlu dilakukan dengan deteksi dini TBC aktif pada salah satu anggota keluarga, menghindari kontak dengan penderita TBC dan vaksinasi BCG untuk mencegah TBC.

Katanya: Jangan lupakan vaksin BCG untuk mencegah penyakit TBC, hendaknya anda mewaspadai jika ada orang di sekitar anda yang menderita penyakit TBC, jangan bosan-bosan memeriksa anggota keluarga untuk memantau kondisinya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours