Kiat jaga kesehatan ketika memasuki masa pancaroba

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pakar kesehatan dr Ngabila Salama memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan saat memasuki masa transisi.

Cuaca tidak menentu seperti sekarang atau musim pancaroba, kalau mendekati musim hujan penyakit lebih banyak terjadi, kata Ngabila kepada ANTARA dalam pengarahan di Jakarta, Minggu.

Kepala Pelayanan Medis RSUD Taman Sari mengatakan, penyakit demam berdarah (DBD/DBD) merupakan penyakit yang umum terjadi di awal musim hujan karena potensi genangan air di dalam ruangan semakin meningkat. Contohnya saja pot tanaman, baskom, bak atau wadah rumah tangga seperti ember.

Sementara itu, seiring dengan kembali hangatnya cuaca, penyakit yang dapat menyerang masyarakat antara lain infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), pneumonia, terutama pada anak-anak, dan COVID-19.

“Lalu ada penyakit yang disebabkan oleh polusi udara akut, seperti ASPI, pneumonia, serangan asma bahkan PPOK. “Jika kronis bisa memicu penyakit kanker, darah tinggi, diabetes, jantung, dan penyakit pembuluh darah lainnya,” kata Ngabila.

Ngabila mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker KF94 atau KN95 saat cuaca tiba-tiba panas dan polusi udara tinggi untuk mencegah masuknya partikel PM 2,5 ke paru-paru yang membahayakan kesehatan akut dan kronis.

Untuk melindungi diri Anda, sering-seringlah mencuci tangan dan menjaga jarak sosial.

“Harap diingat bahwa polusi udara membuat saluran pernapasan menjadi lebih sensitif, membuat Anda sakit, dan jika tertular maka pemulihannya akan sulit,” ujarnya.

Ditambah lagi, panas atau sengatan matahari. Masyarakat diminta untuk meminimalkan aktivitas di luar ruangan saat suhu tinggi dan melindungi diri dengan mengenakan payung, kacamata hitam, tabir surya, dan pakaian berwarna terang.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk minum air putih minimal tiga hingga empat liter atau setara 12 hingga 16 gelas secara rutin, tanpa menunggu haus agar tubuh tetap terhidrasi.

Sementara itu, ketika musim hujan tiba dan banyak air di sekitar rumah, warga dapat menggalakkan gerakan 1 Kader Yumantic (G1R1J) dengan konsep penghapusan sarang lalat (PSN) 3X10 setiap Jumat pagi.

Artinya pencegahan berlangsung 10 menit selama 10 minggu selama 10 minggu.

Dari segi konsumsi pangan, Ngabila meyakini mengonsumsi sayur dan buah yang banyak mengandung air, seperti melon, semangka, pir, dan apel, selain minum air putih, akan bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan air tubuh.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours