Kiat kembangkan kecerdasan emosional pada anak

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Pikiran anak sangat rentan dan fleksibel sehingga kurangnya perhatian terhadap kesejahteraan emosional dan sosial anak dapat menimbulkan persepsi yang salah terhadap diri sendiri dan dunia. Di Hindustan Times pada hari Kamis, Sinder Sehrawat, seorang wirausahawan sosial dan pemandu meditasi yang membantu orang mengatasi kesepian, mengatakan anak-anak harus diajari bahwa emosi seperti stres, kecemasan, ketakutan, dan keberanian adalah mekanisme alami yang membantu mereka menjalani hidup “Perkembangan emosi, seperti halnya akademisi, harus berkelanjutan dan diintegrasikan ke dalam pembelajaran mereka,” ujarnya. Sehrawat mengatakan membangun landasan yang kuat dalam kesadaran emosional dan kesadaran diri sangat penting agar anak-anak tumbuh menjadi individu yang utuh. Untuk perkembangan yang menyeluruh diperlukan kerjasama orang tua, sekolah dan lingkungan anak. Baca juga: Orang Tua Harus Siap Secara Psikologis Saat Merawat Anak Penyakit Kritis. Baca juga: Studi AASH Tunjukkan Kesehatan Mental Ibu Pengaruhi Perkembangan Anak. Pembelajaran emosi tidak dapat ditunda hingga timbul masalah, dan pendidikan kecerdasan emosional anak harus dimulai sejak dini sesuai dengan tingkat perkembangannya. Selain itu, kegiatan di luar ruangan membangkitkan kemampuan fisik dan mental anak. Dr Kedar Tilve, Konsultan Psikiater, Rumah Sakit Fortis Hiranandani, Vashi, mengatakan ini tidak hanya membantu anak-anak menikmati dan bersantai, tetapi juga merupakan alternatif yang bagus untuk detoks digital. “Aktivitas di luar ruangan memberikan manfaat langsung bagi mental dan fisik anak-anak dan merupakan bagian penting dari pertumbuhan dan perkembangan mereka. Selain itu, seorang anak juga dapat meningkatkan pembelajaran sosialnya dengan lebih memperhatikan etika dan interaksi saat bermain di luar ruangan,” jelas Tilwe. Kecerdasan emosional juga dapat dikembangkan dengan membiarkan anak mengungkapkan perasaannya dalam suasana santai dan bersahabat. Mengizinkan mereka menggunakan zona aman yang tidak menghakimi untuk mengekspresikan perasaan dan emosinya juga akan membantu mereka mengatur emosi dan perasaannya dengan lebih baik. “Untuk mendorong keterbukaan, penting untuk menciptakan lingkungan yang tidak mengancam dan bebas dari rasa takut atau tekanan. Membuat anak-anak tertawa dan bersenang-senang adalah cara yang bagus untuk mendobrak hambatan,” kata Sehrawat, dengan memahami secara kritis feed media sosial dan menghindari mind scrolling, serta langkah-langkah keamanan untuk memastikan mereka tidak rentan terhadap penipuan atau bahaya apa pun di Internet,” kata Tilve.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours