Kirab Bendera Pusaka berganti formasi di kawasan Patung Kuda

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Sekelompok orang yang membawa bendera adat merah putih dan teks proklamasi mengubah gambar di depan patung penunggang kuda Arjuna Wijaya saat prosesi dari Monumen Nasional (Monas) menuju ibu kota nusantara (IKN), Sabtu Pagi.

Rangkaian prosesi subunit marching band dan kavaleri melewati patung penunggang kuda Arjuna Wijaya di perempatan Jalan Medan Merdeka Barat kemudian kembali ke kawasan Monas. Setelah itu, formasi pawai berubah menjadi barisan mobil Maung Tantra.

Mengusung bendera adat merah putih dan proklamasi, rombongan kemudian bergerak dari kawasan Patung Berkuda Arjun Vijaya sekitar pukul 08.45 WIB kemudian melanjutkan perjalanan menuju Bandara Halim Pertanakusuma.

Mengusung bendera adat merah putih, rombongan melanjutkan prosesi festival dengan menggunakan kendaraan taktis menyusuri beberapa rute yang telah ditentukan di sepanjang Jalan MH. Tamryn, Bundaran HI, Jembatan Semangi lalu sampai di Bandara Halim Pertanakusuma.

Rombongan Purna Paskipraga 2023, Kachina Osora dari Provinsi Kalimantan Tengah berperan sebagai pembawa tradisional bendera Merah Putih. Sedangkan pembawa proklamasi adalah Keila Azara Purnama dari Provinsi Sumatera Selatan.

Masyarakat yang menyaksikan rangkaian karnaval tersebut sangat senang melihat momen langka tersebut menjadi bagian dari sejarah Indonesia.

Salah satu warga, Slamet, mengaku khusus datang ke kawasan Monas pagi ini untuk menyaksikan sejarah Indonesia, di mana Saga Merah Putih dan teks deklarasi dipindahkan dari Jakarta ke ibu kota nusantara (IKN).

“Ini sejarah Indonesia, jadi tidak terjadi setiap tahun,” kata Slamet.

Sementara itu, Budi dan tim asal Rawa Belong, Palmera, Jakarta Barat, mengaku ingin menyaksikan rangkaian karnaval tersebut secara langsung. Dia mengatakan, pawai bendera adat kali ini akan menjadi kenangan tersendiri karena menjadi dorongan bagi DKI Jakarta untuk melepaskan status ibu kotanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours