Kisah 2 Pemberontakan yang Ditumpas Kertanagara saat Bertakhta di Singasari

Estimated read time 2 min read

Kirtanagara, raja kerajaan Singasari yang terkenal, dikenal sebagai pemimpin yang ambisius dan berani. Pada masa pemerintahannya, Singasari mencapai puncak ketenaran dengan menaklukkan banyak wilayah nusantara seperti Bakulapura, Sunda, Madura, Bali, dan Sahara. Selain itu, ia berusaha menjalin hubungan diplomatik dengan luar negeri, termasuk Kampha Kertanagara.

Namun di balik keberhasilan ini terdapat sisi gelap kepemimpinan Kirtanagara. Sifatnya yang keras dan egois membuatnya sulit menerima kritik. Keinginannya untuk menaklukkan nusantara, termasuk kerajaan Srivia di Sumatera, menimbulkan kesulitan besar bagi kerajaannya. Pada tahun 1275, ia mengirimkan ekspedisi Pamalayu ke Sumatera, sebuah langkah besar menuju penaklukan Sriviyya.

Namun sebelum ekspedisi dimulai, terjadi gejolak internal di Istana Singasari. Tidak menganggap enteng kritik, Kirtanagara melakukan perpindahan besar-besaran di kabinetnya. Mpu Raganatha yang semula menjabat Pati diturunkan jabatannya menjadi Ramadayaksa, sedangkan Arya Viraraya yang menjabat demung diangkat menjadi bupati dan dipindahkan ke Sumenep.

Tindakan ini memicu pemberontakan pertama yang disebut Makar Kalana Bayangkara pada tahun 1270. Mahisa Rangka Kertanagara berhasil menghentikan dalang pemberontakan tersebut. Meski mampu meredam pemberontakan, ketegangan di dalam kerajaan tidak berhenti.

Kertanagara akhirnya menemui nasib tragis ketika dihancurkan oleh Jayakatwang, bupati Gelang-Gelang di bawah pemerintahan Singasari. Jayakatwang tidak bertindak sendiri; Ia didukung mantan pejabat Singasari yang pernah bentrok dengan Kirtanagara. Pemberontakan yang menghancurkan kerajaan Singasari antara lain adalah pasukan Arya Viraraya, Pathih Kebo Mundarang, Ardharaya dan Jaran Gayan.

Serangan itu membuat kejayaan Singasari tiba-tiba berakhir. Penyerangan Jayakatwang dan anak buahnya tidak hanya menghancurkan tahta Kirtanagara, namun juga mengakibatkan tewasnya hampir seluruh petinggi kerajaan, termasuk raja dan ratunya. Dengan berakhirnya kerajaan Kirtanagara, maka berakhir pula kemakmuran Singasari sehingga meninggalkan jejak sejarah yang penuh intrik dan pengkhianatan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours