Kisah Asmara Sutiyoso, Jenderal Kopassus yang Kepincut Gadis Bervespa Biru

Estimated read time 2 min read

Dibalik ketegasan Perwira Kopassus, terdapat kisah cinta penuh keberanian dan kehangatan. Cerita bermula ketika Letnan Dua (Letda) Sutioso yang kelak dikenal sebagai Gubernur DKI Jakarta ditantang oleh komandannya, Kolonel Dading, untuk mengidentifikasi seorang gadis yang mengendarai Vespa biru. Gangguan tentara.

Suatu sore, saat sedang beristirahat di bawah pohon mahoni di halaman Mess Grup 2 Kopassus, Kolonel Dudding melihat seorang gadis mengendarai Vespa berwarna biru. “Ini, ini, ayo berburu, berburu,” teriaknya kepada Sutioso. Tanpa ragu, Sutioso segera menaiki Harley milik Dudding dan mengikuti gadis itu. Lalu lintas yang sepi memudahkan Sutioso untuk mengikuti gadis itu sampai ke rumahnya.

Dengan berani, Sutioso memperkenalkan ibu gadis tersebut sebagai perwira Kopassus. Setelah ngobrol dan berusaha mengenal satu sama lain lebih baik, gadis yang dikejar itu akhirnya keluar dan mengidentifikasi dirinya sebagai Setorini. Perkenalan singkat ini menjadi awal mula hubungan mendalam antara Sutioso dan Setorini.

Meski terpaut usia 10 tahun, Sutioso dan Setorini merasa cocok satu sama lain. Sutiyoso sering mengantar Setyorini ke Kota Magelang dengan Vespa karena Setyorini takut mengendarai Harley. Setahun kemudian, Sutioso berani menyatakan cintanya kepada Setorini dalam momen romantis di dapur rumah bambunya saat mereka berteduh dari hujan.

Hubungan mereka semakin dekat, meski harus menunggu Setorini menyelesaikan pendidikannya sebelum melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Ketulusan dan perhatian Sutiyoso membuatnya disayangi Setorini meski terkadang rasa cemburu muncul karena perhatian Sutiyoso yang begitu besar.

Pada tahun 1974, Sutioso yang sudah berpangkat kapten memutuskan menikah dengan Setyorini. Lamaran Sutioso diterima dan keduanya menikah bahagia. Namun kehidupan pernikahannya diwarnai berbagai tantangan, termasuk Sutioso yang harus menjalankan tugas militer.

Berasal dari keluarga kaya, Setorini rela meninggalkan kenyamanan hidup bersama Sutioso. Ketika Sutioso dipekerjakan dalam operasi rahasia di Timor Timur, dia membuat jamu dan manisan untuk menunjang perekonomian keluarga. Kecemasan Setorini mencapai puncaknya ketika menerima barang milik Sutioso tanpa pemiliknya, hingga membuatnya histeris dan pingsan.

Namun saat Sutioso pulang dengan selamat, kebahagiaan kembali muncul. Kisah cinta mereka penuh perjuangan dan pengorbanan, namun juga penuh kebahagiaan manis.

Kini, Sutioso dan Setorini tengah menikmati manisnya hidup bersama kedua putrinya, Yessi Riana Dillianti dan Renee Yosnita Arianti. Sutioso sukses tidak hanya di militer tetapi juga di birokrasi, menjabat dua periode sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours