Kisah Cinta Raden Wijaya, Nikahi 4 Anak Raja Singasari dan Putri Cantik Melayu

Estimated read time 2 min read

Raden Wijaya, raja pertama dan pendiri kerajaan Majapahit, mempunyai empat orang istri. Menariknya, keempat wanita tersebut memiliki hubungan darah, putra Raja Singasari dari Kertanagara yang tewas dalam Pemberontakan Jayakatwang.

Pernikahan ini tentunya bukan hanya sekedar cinta semata, namun bertujuan untuk meneruskan kerajaan Rajasa melalui kekuasaan dinasti tersebut. Istri pertama raja pertama kerajaan Majapahit adalah putri seorang raja Melayu yang diberikan kepada Singasari.

Kakawin Nagarakertagama pada 46/1 menyebutkan tentang pernikahan Prabu Kertarajasa Jayawardhana atau disebut Raden Wijaya. Kisah ini terdapat dalam buku “Arya Wiraja dan Lamajang Triang Juru” karya Mansur Hidayat.

Dalam Kakawin Negarakretagama disebutkan yaitu Ndan Sang Sri Parameswari Tri bhuwana yang disebut Graja Nindita, Tansah Dyah Duhita Prakasita Mahadewyanulus Ring Hajong, Prajna Paramitkya Sang, Maka Jayendra Dewyanindyeng Raras.

Dyah Gayatryanuraga Wungsu Pinakadin Raja Patning Puri. Artinya, Tribuana Parameswari tertua itu cantik tanpa cacat, tak kalah dengan Dyah Duhita yang dikenal sebagai wanita cantik tiada tara.

Pradnya Paramita mempesona seolah menyaingi dewi Saci dalam kecantikan, Dyah Gayatri muda sangat dicintai sebagai permaisuri terkenal.

Prasasti terakhir menggambarkan ciri-ciri empat putri Kertanagara. Dyah Dewi Tribhuwaneswari, putri sulung Sri Parameswari, adalah seorang putri yang pandai bermain kata-kata (mahalalita).

Hal ini dapat diartikan sebagai putri sulung dan putri mahkota Singasari. Ia merupakan janda dari Nararya Ardharaja dan juga telah menikah agar tidak dapat dieksploitasi oleh lawan politik Dinasti Rajasa.

Putri kedua adalah Sri Mahadewi Dyah Dewi Narendraduhita yang merupakan istri pertama Raden Wijaya, meskipun pada masa Kertanagara Ratu Singasari masih memerintah. Tokohnya adalah seorang wanita yang setia kepada Raden Wijaya.

Dyah Dewi Prajnaparamitha, putri ketiga Sri Jayendradewi, merupakan putri yang memiliki sifat-sifat mulia. Adapun putri keempat atau bungsu, Sri Rajendradewi Dyah Dewi Gayatri, putri yang sangat cantik dan sangat disayangi oleh Raden Wijaya.

Hal ini memperkuat posisi Raja Kertarajasa Jayawardhana yang tidak ingin persaingan Dinasti Sinelir kembali muncul. Dan menjaga silaturahmi dengan Prabu Dharmacraya Melayu.

Raja mengambil seorang istri bernama Dara Petak, seorang putri Melayu dan membawanya ke Senopati Kebo Anabrang di Jawa.

Namun karena perkawinan kelima putri utama tersebut, raja wafat dan mengangkat putranya Sri Jayanagara sebagai raja Majapahit.

Jayanagara akhirnya menjadi pewaris takhta Kerajaan Majapahit sepeninggal Raden Wijaya. Jayanagara sendiri diangkat menjadi putra mahkota pada tahun 1296, menurut prasasti Penanggungan.

Namun sepeninggal Raden Wijaya, banyak pendukung Dinasti Rajasa yang menolak pengangkatannya. Hal ini pula yang menyebabkan munculnya beberapa gangguan dan pemberontakan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours