Kisah Guru Prabu Jayabaya yang Ajarkan Meramal Kondisi Pulau Jawa hingga Kiamat

Estimated read time 2 min read

Jayabaya, raja Kediri yang terkenal, dikenal sebagai ahli nujum yang handal. Sejumlah ramalan Prabu Jayabaya tentang kondisi masa depan Pulau Jawa dikatakan benar dan terbukti hingga saat ini. Berbagai riwayat menyebutkan ada beberapa helai yang menggambarkan ramalan Jayabaya seperti helai Jayabaya Musarar, helai Pranitivakya dll.

Serath Jayabaya Musarar konon pernah berguru pada tokoh agama bernama Maolana Ngali Samsujen. Konon Jayabaya mendapat gambaran tentang kondisi Pulau Jawa sejak diduduki Aji Saka hingga kiamat dari guru agamanya.

“Dari nama Guru Jayabaya diketahui naskah serat tersebut ditulis pada era tumbuhnya agama Islam di Pulau Jawa,” dikutip dari “Babad Tanah Jawa” yang ditulis oleh Soedjipto Abimanyu.

Namun tidak diketahui siapa yang menulis ramalan Jayabaya. Mengikuti tokoh-tokoh besar adalah kebiasaan masyarakat pada masa itu. Oleh karena itu, penyalin mengatakan bahwa ramalannya merupakan pernyataan langsung dari Prabu Jayabaya, raja besar Kadiri.

Namun jauh sebelum terkenal karena ramalannya, Jayabaya dalam Silsilah Raja-raja Jawa, Batara merupakan salah satu keturunan Wisnu yang melahirkan raja-raja Jawa. Dalam tradisi besar Jawa, nama besar Jayabaya diabadikan dalam ingatan masyarakat Jawa.

Oleh karena itu, namanya muncul dalam sastra Jawa sebagai Prabu Jayabaya pada masa Mataram Islam atau setelahnya.

Jayabaya konon merupakan penjelmaan Wisnu yang negaranya bernama Vidarbha yang beribu kota Mamenang. Ayahnya bernama Gendrayana, putra Yudhayana, putra Parikesit, putra Abimanyu, putra Arjuna dari keluarga Pandawa. Nama Permaisuri Jayabaya adalah Dev Saraya, lahir dari pasangan Jaya Amijaya. Hal ini menjatuhkan raja-raja Jawa bahkan dari Majapahit ke Mataram Islam.

Raja Kediri turun tahta di usia tuanya. Ia akan moksha di Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Tempat diadakannya petilasanna ini disakralkan oleh penduduk setempat. Bahkan kini petillasan ini ramai dikunjungi pengunjung.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours