Kisah Hayam Wuruk, Raja Keempat Majapahit Lahir saat Gunung Kelud Meletus

Estimated read time 2 min read

Kejayaan Kerajaan Majapahit tidak lepas dari nama Hayam Wuruk. Setelah menggantikan ibundanya yang turun tahta, Tribhuwana Tunggadewi, ia memimpin kerajaan Majapahit sebagai raja yang disegani di nomornya.

Naik takhta di usia muda tampaknya menjadi hal yang sulit bagi Hayam Wuruk. Dengan bantuan Mahapatih Gajah Mada, ia mengubah Majapahit menjadi sebuah kerajaan besar di nusantara.

Selain itu, Sumpah Palapa yang dikumandangkan Gajah Mada memberikan keinginan Majapahit untuk mempersatukan nusantara.

Penyatuan daerah kala itu konon melibatkan dua karya Mpu Prapanca, Kakawin Nagarakretagama dan Sutasoma. Dari dua kitab kuno inilah kita mengetahui siapakah Hayam Wuruk itu.

“Hayam Wuruk artinya ayam terpelajar, adalah putra Tribhuwana Wijayatunggadewi dan Kertawardhana Bhre Tumapel (Cakradara),” mengutip 13 raja terkuat sepanjang sejarah kerajaan di Jawa.

Hayam Wuruk Raden Tetep (versi Pararaton) atau Wu-lao-po-wu (versi Kronik Cina) adalah cucu Dyah Wijaya dan Gayatri dari pihak ibu. Atau cucu Kebo Anabrang dari garis pihak ayah. Kisah menarik dari Hayam Wuruk adalah tentang kelahirannya.

Hayam Wuruk, raja Majapahit yang terkenal, ditandai dengan Sumpah Palapa oleh Patih Amangkubhumi Gajah Mada setelah meletusnya Gunung Kelud dan gempa bumi di Panbanyu pada tahun 1334 M.

Hayam Wuruk memiliki seorang Padakasori (Kaisar) dan seorang istri kaya. Nama istri Hayam Wuruk adalah Sri Sudewi, putri Wijayarajasa Bhre Wengker.

Setelah menikah dengan Sri Sudewi, Hayam Wuruk dikaruniai seorang putri bernama Kusumawardhani atau Bhre Lasem Sang Ahayu. Yang terakhir adalah putra Bhre Pajang dengan putrinya Gagak Sali (Wikramawardhana atau Bhra Hyang Wisesa Aji Wikrama).

Selain memiliki seorang putri, Sri Sudewi. Hayam Wuruk juga mempunyai seorang putra dari selirnya yang kemudian menjabat sebagai Bhre Wirabhumi. Putra Hayam Wuruk menikah dengan Negarawardhani, putri Bhre Lasem.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours