Kisah Heroik Tan Peng Nio, Prajurit Wanita Anggota Pasukan Khusus saat Melawan Tentara Belanda

Estimated read time 3 min read

TAN Peng Nio adalah seorang prajurit wanita yang tergabung dalam pasukan khusus dalam perang melawan penjajah Belanda di kabupaten Kebumen Jawa Tengah pada tahun 1740.

Keberanian dan kegagahannya dalam berperang melawan Belanda membuat Tan Peng Nyo mirip dengan tokoh pendekar wanita Tiongkok, Mulan.

Tan Peng Nio adalah putri Jenderal Tan Wang Sui, seorang pejabat pada masa pemerintahan Kaisar Qianlong dari tahun 1711 hingga 25 September 1799.

Kaisar ini berasal dari Dinasti Qing di Tiongkok. Jenderal memberontak melawan kaisar, tapi gagal.

Setelah kudeta gagal, Tan Peng Nyo kecil dititipkan kepada Lia Beng Gou, seorang pembuat peti mati dan ahli silat yang merupakan teman ayahnya.

Tan Peng Nio kemudian diajak Lia Beng Gou melarikan diri ke Singapura dan menuju ke Jakarta.

Kisah Mulan Van Java bermula saat Belanda menjajah Indonesia melalui Perusahaan Dagang Hindia Timur Belanda atau Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

Tan Peng Nio mengangkat senjata melawan kebrutalan penjajah Belanda dengan dukungan VOC pasca Pemberontakan Pecinan.

Saat itu situasi di Jakarta sedang sangat sulit, karena etnis Tionghoa dibantai oleh tentara VOC Belanda dengan cara yang sangat brutal dan kejam.

Ancaman pembunuhan dari tentara Belanda memaksa Tan Peng Nyo akhirnya mengungsi ke timur. Setelah menempuh perjalanan jauh, akhirnya sampailah ia di kawasan Kutovinangun, Kebumen, Jawa Tengah.

Dalam perjalanan menuju Tan Peng Nyo Kutovinangun, ia bertemu dengan Kiai Hongoyudho yang ahli membuat senjata. Pertemuan ini semakin mengobarkan keinginannya untuk melawan penjajah VOC Belanda.

Dengan keahliannya dalam seni bela diri dan taktik pertempuran, Tan Peng Nio bergabung dengan barisan pejuang kemerdekaan dan berperang melawan tentara Belanda dengan menyamar sebagai laki-laki.

Selama 16 tahun (1741-1757) ia bersama Pangeran Garendi selama perang dan invasi.

Tan Peng Nio tergabung dalam pasukan khusus berjumlah 200 prajurit bentukan KRT Kolopaking II untuk melawan tentara Belanda.

Mirip dengan kisah heroik Mulan Tiongkok, seorang pendekar wanita konon berperang dengan menyamar sebagai laki-laki. Pasukan ini dikirim untuk membantu pasukan Pangeran Garendi dalam perjuangannya melawan pasukan Kompeni Belanda yang kejam dan tidak kenal ampun.

Perang yang berlangsung bertahun-tahun itu akhirnya berakhir pada 13 Februari 1755 dengan perundingan Gianti.

Perundingan tersebut terjadi antara VOC Belanda dengan Kerajaan Mataram yang diwakili oleh Pakubuwana III dan Pangeran Mangkubumi.

Pada akhirnya perundingan antara Pakubuwana III dan Pangeran Mangkubumi gagal mencapai kesepakatan mengenai pembagian kerajaan Mataram.

Usai perundingan Giyanti, Mulan Van Java juga menikah dengan KRT Kolopaking III. Pasangan ini memutuskan untuk menetap di kawasan Kebumen, Jawa Tengah. Setelah menikah, Tan Peng Nyo diberi gelar Raden Ayu (RA).

Pernikahannya dengan KRT Kolopaking III dikaruniai dua orang anak yakni KRT Endang Kertawangsa dan RA Mulat Ningrum. RA Tan Peng Nio meninggal dunia dan dimakamkan di Desa Jatimulyo, Kecamatan Alian, Kebumen, Jawa Tengah.

Saat ini, makam RA Tan Peng Nio yang bergaya Tionghoa masih terpelihara dengan baik.

Sumber: Diambil dari berbagai sumber

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours