Kisah Love’s, Anak Penjual Bumbu Pecel Lulus SNBP 2024 di UGM dan Kuliah Gratis

Estimated read time 5 min read

YOGYAKARTA – Hati nurani cinta Hasan diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) tanpa ujian dan juga bisa kuliah gratis. Berbagai prestasi mengantarkannya ke kampus Yogyakarta.

Love’s diterima di UGM tanpa melalui tes. Hal itu diraihnya karena berhasil mengalahkan ribuan siswa lainnya di jalur Seleksi Berbasis Hasil Nasional (SNBP).

Baca Juga: Uniknya, saudara kembar ini lulus bersama dari UGM dengan predikat Cum Laude

Tak hanya itu, wanita berhijab ini bisa kuliah gratis hingga lulus karena mendapat beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) 100% di UGM.

Mewujudkan impian sejak SMA

Love’s akan kuliah di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Diterima di program akuntansi merupakan sebuah berkah tersendiri bagi Love’s.

“Sudah menjadi cita-cita saya sejak SMA untuk belajar akuntansi di FEB UGM,” ujarnya, dikutip dari website UGM, Kamis (20/6/2024).

Baca Juga: Alfredo Lulus Tercepat di UGM, Raih Gelar Ilmu Komunikasi dalam Waktu 3 Tahun 2 Bulan

Sebelumnya sekolah Cinta berada di SMAN Negeri 1 Probolinggo. Akuntansi rupanya menjadi ilmu favoritnya sejak ia berseragam abu-abu putih dan semakin mempertajam cita-citanya.

Pasalnya, Love’s baru-baru ini berhasil meraih juara 2 kompetisi akuntansi nasional hari akuntansi Gadjah Mada tahun 2023. Tak heran jika ia meraih juara tersebut semakin menguatkan keinginannya untuk kuliah di program akuntansi UGM.

Kesuksesan yang konsisten sejak sekolah dasar

Kelulusan Cinta dari jalur SNBP di UGM merupakan jalur yang ia geluti sejak duduk di bangku sekolah dasar. Pada kurun waktu tersebut, Love’s juga berhasil meraih nilai rata-rata tertinggi pada ujian nasional tingkat sekolah dasar di kota Probolinggo. Semasa duduk di bangku SMP, prestasi terbaiknya adalah meraih Juara 1 Lomba Prestasi Siswa Tingkat Kota Probolinggo dua tahun berturut-turut yaitu tahun 2019 dan 2020.

Baca Juga: Kisah Ardi, Korban Tsunami Asal Palu yang Lulus Magister UGM Cum Laude dengan Beasiswa LPDP

Prestasi lainnya antara lain ia berhasil meraih juara 3 lomba esai tingkat kota Probolinggo dan menerbitkan novel berjudul “Love Yourself” pada tahun 2019. Kesuksesan tersebut ia lanjutkan hingga duduk di bangku SMA, mulai menduduki peringkat 1 di kota tersebut. kompetisi musik islami tingkat dan juara 3 OSN ekonomi tingkat kota.

Love’s juga berhasil meraih Juara 1 Kompetisi Ekonomi Syariah Tingkat Kota, Juara 1 Olimpiade Akuntansi Nasional Universitas Widyagama, Juara 1 Kompetisi OSN Ekonomi Tingkat Kota, Juara 1 Kompetisi Ekonomi Syariah Tingkat Kota, Juara 2 Akuntansi Nasional Kompetisi. Accounting Days Gadjah Mada dan Juara 3 PRE Olimpiade Ekonomi Tingkat Nasional Universitas Jember.

Anak seorang ibu penjual bumbu pecel dan bumbu kacang

Love’s menuturkan, meski memiliki keinginan menjadi pelajar sejak SMP, ia bolak-balik karena mengingat keterbatasan keuangan keluarganya.

Warga Desa Kanigaran, Probolinggo, Jawa Timur ini merupakan anak bungsu dari dua bersaudara dari orang tua bernama Yuli Nur Hasan dan Eny Rosida.

Kehidupan keluarga ini dulunya relatif bergaji tinggi, namun kecelakaan yang dialami kedua orang tuanya pada tahun 2017 mengubah segalanya.

Akibat kecelakaan itu, ayahnya terluka permanen dan dokter mendiagnosis dia menderita diabetes. Sang ayah hampir tidak bisa lagi bekerja untuk menghidupi istri dan anak-anaknya.

Baca Juga: Arif Muazam Jadi Magister UGM Tercepat, 1 Tahun 0 Bulan

“Ibu kemudian menjadi tulang punggung keluarga, berjualan bumbu pecel dan menerima pesanan rempeyek dari tetangga. “Hasilnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Love berjuang dalam batas-batasnya, mengakui bahwa kondisi ekonomi keluarga telah memburuk secara signifikan. Bahkan, suka atau tidak suka, ia terkadang terpaksa menjual harta benda keluarganya untuk bertahan hidup dan sejak itu ia dilatih untuk hidup mandiri.

“Ya, aku bisa memenuhi kebutuhanku semaksimal mungkin, aku juga bersyukur bisa membantu orang tuaku kadang-kadang. “Saya sudah berjualan tas, stiker, masker, aksesoris, dan syal sejak SD,” ujarnya.

Kegiatan penjualan ini dilakukan Love’s hingga pelatihannya selesai di SMA 1 Probolinggo. Bukan karena bosan, ia mengaku terpaksa berhenti berjualan karena hanya sedikit orang yang berminat.

Dia begitu kuat sehingga dia ingin melanjutkan studinya setelah lulus. Ia pun meyakinkan orang tuanya bahwa ia akan berusaha membiayai biaya kuliahnya nanti.

“Saya akhirnya terbiasa berjuang dan akan selalu memperjuangkan impian saya, sehingga saya bekerja sebagai tenaga penjualan di sebuah toko fashion dan menjadi host di sebuah toko online,” ujarnya.

Ada seorang ibu yang akan mewujudkan impianmu

Ástin sangat bersyukur mempunyai ibu yang selalu memberi semangat padanya. Sosok keibuan yang terus memberikan semangat padanya untuk terus mengejar cita-citanya.

“Ibu adalah orang yang selalu menyemangatiku untuk tetap termotivasi di tengah banyaknya obrolan yang merendahkan. “Ada orang yang meremehkan mimpi saya, mereka bilang tidak mungkin anak miskin bisa kuliah,” ujarnya.

Ada yang membekas di benak Cinta tentang perjuangan ibunya. Kecelakaan itu terjadi saat hendak berangkat ke Olimpiade dan saat itu hujan turun cukup deras. Untungnya, keluarga tersebut tidak memiliki jas hujan atau payung atau uang untuk memesan ojek, dan sang ibu menantang hujan dengan berlari antar tetangga untuk meminjam jas hujan.

Ást membayar lunas perkataannya, karena sebelumnya ketika orang-orang disekitarnya bertanya apakah ia harus melanjutkan ke universitas, ia menjawab dengan lantang dan percaya diri bahwa ia kuliah di UGM. Dia tidak hanya menjawab, namun mengikuti iman ini dengan belajar dan belajar, dengan kesuksesan dan dengan doa.

“Bangga, terharu, dan bahagia di saat yang bersamaan. Sulit bagiku untuk mengungkapkannya dengan kata-kata. Bahkan terkadang saya masih tidak percaya bisa sampai di titik ini,” jelasnya.

Sang ibu, Eny Rosida mengaku sangat bangga dan bahagia putrinya diterima bahkan belajar gratis di UGM. Ia merasa seperti mendapat keajaiban dari apa yang awalnya hanya mimpi.

“Tidak peduli betapa sulitnya, kami akan berusaha membantu putri kami mencapai mimpinya.” Semoga kedepannya Love’s bisa sukses, mengangkat derajat keluarga dan memberi manfaat bagi orang sekitar kita. Harapannya, beliau menjadi wanita hebat, inspiratif dan tak kenal takut, beriman kepada Allah, kata Rosida penuh harap.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours