Kisah Putri Mentawai Ratu Semaka, Keberanian Melawan Kerajaan yang Arogan

Estimated read time 3 min read

Kisah Putri Mentavi Ratu Simaka menjadi pembahasan yang menarik untuk dipahami. Cerita rakyat ini berasal dari lampung.

Dari segi keberagamannya, Indonesia mempunyai banyak cerita rakyat yang diceritakan secara turun temurun. Beberapa diantaranya juga populer dan biasa menghiasi buku pelajaran anak sekolah.

Diantara sekian banyak judul yang terkenal, salah satu judul Lampang yang paling menarik perhatian adalah “Putri Mentavi Ratu Semaka”. Berikut rangkuman ceritanya seperti dilansir laman Kantor Bahasa Provinsi Lampang, Rabu (3/7/2024).

Kisah Ratu Simaka, Putri Mentavi

Singkatnya, kisah seorang putri cantik bernama “Putri Menthawai Ratu Semaka” menceritakan kisah populer berjudul Putri Menthawai Ratu Semaka. Layaknya seorang putri, ia memiliki tubuh langsing, rambut panjang, dan kulit berwarna zaitun.

Latar belakangnya adalah Putri Mentawi yang merupakan putri orang kaya di wilayah Simong. Selain ketampanannya, ia juga memiliki kekuatan super dan keterampilan bela diri.

Setelah diselidiki lebih lanjut, mereka mengetahui bahwa Putri Mentawe belajar bela diri dari kakak laki-lakinya yang dikenal sebagai pendekar di desanya. Meski seorang perempuan, namun keterampilan dan kemampuannya tak kalah dengan pemuda desa.

Putri Mentawi hidup damai di desanya yang makmur. Keadaan ini juga bisa tercapai berkat gotong royong warga.

Seperti yang kalian ketahui, warga yang memiliki perkebunan di sini biasanya menyumbangkan sebagian hasil panennya ke suatu tempat bernama Balay Perotin. Pendopo tersebut digunakan sebagai tempat perbekalan bagi warga miskin.

Selain dikirim ke pembibitan, beberapa hasil panen lainnya juga dikirim ke ibu kota kerajaan. Itu diadakan sebagai penghormatan kepada raja dan diadakan dua kali setahun.

Suatu hari, putri Mentawi pergi ke kota kerajaan bersama pengiringnya untuk membayar upeti. Namun sang putri mendapat sambutan kurang menyenangkan dari pasukan kerajaan.

Menanggapi tindakan prajurit kerajaan tersebut, Putri Mantavi tidak terima. Menurutnya, para prajurit setidaknya bisa menyambut duta besar di Negeri Simong, apalagi datang untuk menunjukkan rasa hormat kepada wakilnya.

Putri Mantawi marah dan menantang prajurit tersebut. Ia pun mengancam tidak akan lagi membayar upeti kepada raja.

Setelah itu rombongan Putri Mentawi segera meninggalkan kota kerajaan dan kembali ke Semong. Rupanya ancaman putri mentawi didengar oleh raja.

Selang beberapa waktu, raja mengirimkan pasukannya untuk menghukum putri Mantawe. Namun, dia tidak panik dan menyapanya dengan gagah berani.

Terjadilah perang antara prajurit kerajaan dan putri Mantavi. Berkat kepiawaian bela dirinya, ia mampu menghindari anak panah dari tentara musuh sambil melompat-lompat di sawah.

Keberanian dan kecerdasan Putri Mentawi menimbulkan keraguan di hati para prajurit kerajaan. Keberanian mereka semakin mengecil dan mereka berpikir bahwa mereka tidak dapat mengalahkannya.

Setelah itu keluarlah beberapa pemuda dari Samong. Bersama Putri Mentawi, mereka berperang melawan pasukan kerajaan.

Pada akhirnya, pasukan kerajaan dikalahkan dan mundur. Sejak saat itu, masyarakat yang tinggal di Simong hidup sangat nyaman, aman dan damai. Negara menjadi merdeka dan tidak lagi berada di bawah pengawasan penguasa kerajaan.

Demikian sekilas tentang kisah Ratu Semaka Putri Mentawi. Semoga bacaannya bermanfaat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours