Pada abad ke-4, di wilayah yang kini dikenal dengan nama Kota Kartangara di Kalimantan Timur, terdapat sebuah kerajaan yang mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Mulavarman. Kerajaan Kota yang dibangun oleh pengaruh budaya India berubah dari sekelompok suku menjadi kerajaan karena masuknya agama Hindu.
Kerajaan Kutai merupakan salah satu kerajaan tertua dan terpanjang yang bertahan di nusantara, yang jatuh pada tahun 1635. Pendiri kerajaan ini adalah Kudongga, seorang penduduk asli yang belum menerima agama Hindu. Dalam sejarahnya, tercatat ada 27 raja yang menjadi pemimpin kerajaan ini, salah satunya yang paling terkenal adalah Malik Malavarman, putra Raja Eswarman.
Pada masa pemerintahannya, Raja Moolavarman membawa kerajaan Kottayam ke zaman keemasan. Ia dikenal sebagai pemimpin yang murah hati dan bijaksana serta sangat dekat dengan para Brahmana dan rakyatnya. Salah satu amalnya adalah dengan memberikan emas dan 20.000 ekor sapi sebagai kurban kepada para Brahmana. Sebagai rasa syukur, para Brahmana mendirikan Yupa Prasasti Muarakaman II untuk mengenang kebaikannya.
Moolavarman memiliki sebuah kuil bernama Vaprakswara, tempat berlangsungnya Vratyastoma, sebuah ritual penyucian untuk memasuki kasta Kshatriya. Di bawah kepemimpinannya, pasukan Hindu dipimpin oleh Brahmana setempat, menandai integrasi budaya Hindu ke dalam kehidupan sehari-hari di kerajaan tersebut.
Kemajuan ekonomi merupakan salah satu pencapaian penting pada periode Malavarman. Letak kerajaan yang strategis di tepi sungai memudahkan kegiatan pertanian dan komersial. Lokasi ini menjadikan Kuta sebagai tempat pemberhentian penting jalur perdagangan internasional dan membawa banyak pedagang singgah dan berdagang di kawasan tersebut.
Monumen bersejarah Kerajaan Kutai sebagian besar berasal dari masa pemerintahan Malavarman. Banyak ditemukan prasasti Yupa, seperti Yupa Muarakaman III, VI dan VII yang mengabadikan kebijaksanaan dan kemurahan hati Raja Mulavarman serta kejayaan Kutai pada masa pemerintahannya.
Raja Mulavarman bukan hanya sekedar penguasa namun juga simbol kemakmuran dan kebudayaan yang membawa kerajaan Kottay ke puncak kejayaan. Keberhasilannya dalam memimpin dan memperkuat perekonomian dan kebudayaan menjadikannya sosok yang disegani dan dikenang dalam sejarah pulau ini.
+ There are no comments
Add yours