Kisah Rasulullah Berdialog dengan Unta

Estimated read time 4 min read

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) tidak hanya bercirikan kejujuran dan perilaku mulia. Selain itu, ketenaran yang diraih Beilau dalam bentuk keajaiban menimbulkan keheranan dan keheranan banyak orang.

Tak heran jika ia disebut sebagai orang terpilih, pemimpin para nabi dan rahmat bagi alam semesta. Segala kisah perjalanan hidup beliau selalu bermanfaat dan penuh hikmah (hikmah). Seperti yang dia katakan saat berbicara dengan unta. (Baca juga: Kisah Hikmah Nabi Saat Pembebasan Mekkah)

Dikisahkan ada seorang sahabat Nabi yang bernama Uqa’il bin Abu Thalib. Dia baru saja masuk Islam. Nabi mengetahui bahwa masih ada keraguan terhadap Uqa’il. Maka ketika Nabi melakukan perjalanan, beliau selalu mengajak Uqa’il untuk menjadi pendampingnya selama perjalanan.

Ketika Nabi berencana melakukan perjalanan melalui Arab, beliau mengajak Uqa’il untuk menemaninya dalam perjalanan. Selama perjalanan ini, kebaikan dan kemurahan hati Rasulullah sangat terlihat.

Hampir di setiap perjalanan ia mengambil waktu istirahat untuk beristirahat dan mencoba mendekatkan diri dengan penduduk Arab. Dia sering berkomunikasi dan membantu mereka yang membutuhkan.

Uqa’il dan orang-orang Arab sangat terkesan dengan sosok Nabi yang sangat menghormati semua orang, termasuk orang miskin bahkan pengemis. Agar orang-orang Arab tidak segan-segan membicarakan apapun, bertanya dan mengeluh tentang apa yang mereka alami bersama Rasulullah.

Bukan hanya orang yang mengeluh dan membicarakan suatu permasalahan, namun ada juru kamera yang mendatanginya dan menjelaskan apa yang dialaminya. Di tengah perjalanan, Nabi Muhammad SAW dan Uqa’il melihat seekor unta berlari seolah-olah ada sesuatu yang mengejarnya.

Akhirnya dia berhenti untuk melihat apa yang salah dengan unta itu. Ketika Rasulullah berhenti, tiba-tiba unta itu berlari dan melompat ke arah Rasulullah hingga hampir menabrak tubuh Raulullah.

Nabi SAW sangat terkejut dengan kehadiran unta yang tiba-tiba di hadapannya. Beliau bertanya: “Apa yang terjadi padamu hingga kamu melompat jauh sebelum aku?” tanya Rasulullah ketika sedang berkomunikasi dengan orang-orang.

Unta itu tampak ketakutan dan dengan cepat menjawab:

“Ya Rasulullah, aku memohon perlindungan kepadamu.” (Baca juga: Tangisan Nabi mengguncang singgasana)

Uqa’il yang melihat dan mendengar utusan Allah berbincang dengan unta, terkejut dan hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Namun, hal itu justru terjadi di depan matanya.

Uqa’il yang tadinya tidak percaya dengan mukjizat Rasulullah SWT, kini percaya. “Ya Allah, ampunilah hamba-Mu yang meragukan kehormatan Rasul-Mu. Mulai saat ini aku akan selalu taat pada Rasulullah dan akan selalu taat pada perintahnya,” kata Uqa’il dalam hati.

Beberapa detik kemudian, seorang Arab datang membawa pedang tajam. Nabi SAW terkejut dengan tindakan orang Arab tersebut. “Apa yang kamu inginkan, aku atau unta ini?” tanya utusan itu.

“Ya Rasulullah, aku membelinya dengan harga yang sangat mahal, namun dia tidak mau taat dan tidak mau tunduk padaku, maka aku akan memotongnya dan memberikan dagingnya kepada yang membutuhkan,” jawab orang Arab itu. .

Nabi Muhammad SAW bertanya kepada unta: “Mengapa kamu tidak menaatinya?” tanya Rasulullah.

Unta menjawab: “Ya Rasulullah, aku mendurhakai dia karena kelakuannya yang buruk. Dia melanjutkan tidurnya dan meninggalkan shalat Isya. Jika dia ingin berjanji kepadamu untuk menunaikan shalat Isya, maka aku berjanji tidak akan menaatinya.” “Karena aku sangat takut Allah SWT akan mengirimkan penderitaannya kepadaku,” kata unta.

Setelah mendengar kisah unta tersebut, Nabi Muhammad SAW pun menjadi percaya, dan orang Arab pun tidak bisa menunggu lebih lama lagi karena sudah ada bukti pengakuan yang benar atas unta miliknya.

“Unta ini akan aku kembalikan kepadamu jika kamu berjanji tidak akan meninggalkan shalat Isya. Namun jika kamu tidak menginginkannya, aku akan membawa unta ini,” kata Rasulullah.

“Ya Rasulullah, aku berjanji tidak akan pernah meninggalkan shalat Isya dan aku berjanji tidak akan melakukan maksiat apapun. Jika aku melakukan itu, aku akan memberimu unta itu,” jawab orang Arab itu dengan tulus.

Setelah mendengarkan penjelasan orang Arab tersebut, akhirnya utusan tersebut memberikan unta tersebut kepada pemiliknya. Perjalanan Nabi dilanjutkan dengan Uqa’il yang lebih menyukai Nabi Muhammad SAW.

Inilah kisah perjumpaan Rasulullah dengan seekor unta yang mempunyai ilmu. Kebaikan dan kebijaksanaan Nabi Muhammad SAW tidak hanya membuktikan kebesaran Tuhan melalui mukjizatnya, tetapi juga membuat banyak orang beriman dan kembali ke jalan Tuhan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours