Kisah Soesilo Toer: Sastrawan, Doktor Lulusan Rusia, Pilih Jadi Pemulung

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Begitulah kisah Soesilo Toer. Pria asal Blora, Jawa Tengah ini merupakan seorang penulis dan doktor filsafat lulusan Rusia. Tapi kenapa dia memilih menjadi pemulung?

Soesilo Toer, lahir pada 17 Februari 1937, merupakan seorang sastrawan yang juga merupakan adik dari sastrawan legendaris Indonesia, Pramoedya Ananta Toer.

Baca juga: Riwayat Pendidikan Anies Baswedan, Ia Rektor Termuda di Usia 38 Tahun

Soes, sesuai namanya, mulai menulis cerpen dan novel saat berusia 13 tahun. Beberapa karyanya tersebar luas seperti Dunia Samin, Republik Jalan Ketiga, Anak Bungsu, Serigala dan Komponis Kecil. Ia pun menulis beberapa buku tentang kakaknya, salah satunya Pram dari Dalam.

Mengutip informasi dari Instagram pribadinya @soesilo_toer, buku-bukunya masih banyak yang tersedia, bahkan bukunya yang berjudul Seputar Momen Proklamasi 17 Agustus 1945 yang dicetak pada tahun 1991 dan kini memasuki cetakan kedua di bulan Agustus 2024.

Baca juga: Riwayat Pendidikan Pimpinan MPR RI 2019-2024, Lulusan Kampus Mana?

Selain itu, Soesilo merupakan salah satu dari sekian banyak tahanan politik Orde Baru (Orba) yang dipenjara tanpa pengadilan dan dibebaskan pada tahun 1978.

Setelah bebas dari penjara, Soesilo pindah dari Jakarta, Bekasi, untuk kembali ke kampung halamannya di Blora.

Dikutip berbagai sumber, Soesilo kini juga berprofesi sebagai pemulung, mengendarai sepeda motor penuh keranjang. Selain memulung, ia juga beternak ayam dan kambing di rumahnya.

Di usia senjanya, ia masih aktif sebagai aktivis literasi. Ia juga memiliki terbitan bernama Pataba Press. Dari mata pencahariannya memulung, bertani, dan membagi penghasilan dari penerbitan, Soesilo mengelola sebuah perpustakaan bernama Perpustakaan Pramoedya Ananta Toer (Pataba).

Perpustakaan tersebut terletak di rumah masa kecil Pram. Karyanya tersebut merupakan tambahan dari karya salah satu saudaranya, Koeslah Soebagyo Toer, yang juga ahli bahasa Rusia. Perpustakaan ini terletak di dalam ruangan berukuran 4 x 5 meter. Koleksinya berjumlah sekitar 10 ribu buku yang tersimpan di sana, termasuk 50 buku karya Toer.

Baca juga: Riwayat Pendidikan Anak Calon Presiden 2024, Anies, Ganjar dan Prabowo

Semua fasilitas yang ada di perpustakaan ini gratis, mulai dari menginap, makan, belajar menulis bersama Soesilo Toer, bahkan menulis skripsi pun diperbolehkan.

Ia mengelola perpustakaan ternama di luar negeri karena ingin mencerdaskan anak bangsa melalui menulis dan membaca.

Banyak juga yang belum mengetahui bahwa Soesilo menyandang gelar master dari Patrice Lumumba eUniversity dan gelar doktor di bidang politik dan ekonomi dari Institut Ekonomi Rakyat Plekhanov Uni Soviet. Keduanya berada di Rusia. di dalam

Selain itu, Soesilo juga seorang poliglot. Ia menguasai enam bahasa yakni Indonesia, Jawa, Rusia, Inggris, Belanda, dan Jerman.

Itulah sekilas kisah Soesilo Toer. Saya harap informasi ini bermanfaat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours