Kisah suporter disabilitas asal Palestina di Piala Eropa 2024

Estimated read time 3 min read

BERLIN (ANTARA) – Mengusung tagline United by Football, panitia penyelenggara Piala Eropa 2024 berharap sepak bola bisa bersatu dan bisa dinikmati oleh suporter di seluruh dunia, tanpa terkecuali.

Perbedaan latar belakang pasangan berkulit putih ini terlihat di Berlin, salah satu kota tuan rumah Piala Eropa 2024. Sepak bola erat kaitannya dengan olahraga pria dan sangat populer di kalangan wanita. Suporter wanita di Piala Eropa 2024 akan banyak didatangi.

Turnamen Piala Eropa 2024 bisa dinikmati oleh anak-anak, remaja, dewasa bahkan lansia. Para pecinta sepak bola yang memiliki keterbatasan fisik, seperti ketidakmampuan berjalan, tidak boleh melewatkan kesempatan untuk menyelami kemeriahan Piala Eropa 2024 di Berlin.

Inilah Adnan Najamy, seorang penggemar sepak bola dengan keterbatasan fisik. Ia bercerita kepada ANTARA, cedera tulang belakang membuatnya tidak bisa bergerak selama hampir lima tahun. Meski saat ini harus menggunakan kursi roda dan memiliki keterbatasan gerak, Adnan mengaku tetap semangat menjalani hidup dan bermain sepak bola.

Adnan berasal dari Palestina tetapi saat ini tinggal di Berlin, Jerman. Di antara puluhan ribu suporter Kroasia dan Spanyol yang memenuhi Olympiastadion WIB pada Sabtu (15/6) dini hari atau Minggu (16/6) waktu setempat, Adnan turut menyaksikan laga pertama Grupp B Piala Eropa 2024. Adnan ditemani dua temannya yang sabar membantunya berjalan sendiri dan mendorong kursi rodanya.

Adnan mengenakan jersey tim Matador. Meski demikian, ia mengaku tak hanya memberi semangat untuk timnas Spanyol di Piala Eropa 2024 saja. “Saya sangat menyukai sepak bola. “Saya sangat mengikuti berbagai liga sepak bola di seluruh dunia. Banyak pemain favorit saya yang berlaga di Piala Eropa 2024,” kata Adnan kepada ANTARA.

Selama Piala Eropa 2024, Adnan mengaku sudah memiliki lima tiket pertandingan. Sebagai pecinta sepak bola, ia mengaku sangat senang Piala Eropa 2024 digelar di Jerman. Sayangnya saya tidak bisa mendapatkan tiket final Piala Eropa 2024. Saya ingin melihat finalnya di Olympiastadion, kata Adnan.

Sebagai penyandang disabilitas, Adnan mendapat perhatian khusus dari masyarakat di Olympiastadion. Prioritas para pecinta sepak bola adalah Adnan bisa bergerak bebas dari kursi rodanya. Polisi, relawan, dan satpam di stasiun kereta juga bekerja keras untuk membantu Adnan merasa nyaman.

Fans Kroasia dan Spanyol di sekitar Adnan juga baik dan membantu dia. “Inilah sepak bola. Semua orang bisa menikmatinya. “Kami semua adalah penggemar sepak bola,” kata Dino, salah satu fans Kroasia yang berdiri di samping Adnan.

Anda merasa tagline United by Football untuk Piala Eropa 2024 lebih dari sekedar slogan. Faktanya, sepak bola menyatukan seluruh pecinta sepak bola dari berbagai latar belakang. Begitu pula dengan Panitia Penyelenggara Piala Eropa 2024 yang memberikan dukungan khusus dan menyeluruh bagi para pecinta sepak bola yang memiliki keterbatasan atau disabilitas.

Turnamen Euro 2024 akan memiliki Disability Access Officer (DAO) yang berperan untuk mendukung pendukung tim nasional penyandang disabilitas. DAO membantu mengoptimalkan pengalaman hari pertandingan bagi penggemar dan tamu mereka, termasuk saran perjalanan, layanan tempat pertandingan, dan informasi penting lainnya.

Komisi juga menyediakan alat komentar yang dijelaskan secara audio. Untuk meningkatkan inklusivitas, seluruh 51 pertandingan di Euro 2024 akan memiliki audio-described commentary (ADC) dalam bahasa Jerman dan bahasa tim yang bertanding, atau dalam bahasa Inggris jika bahasa Inggris tidak tersedia, dan menciptakan pengalaman yang lebih mendalam bagi para penggemar tunanetra.

Solusi berbasis web berarti penggemar di rumah juga dapat mengakses layanan ADC menggunakan aplikasi resmi Euro 2024.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours