Kisah Tribhuwana Tunggadewi, Sang Ratu yang Memimpin Majapahit ke Masa Kejayaan

Estimated read time 2 min read

Kerajaan Majapahit mencapai tonggak sejarahnya pada tahun 1328 ketika Tribhuwana Tunggadewi naik takhta sebagai penguasa wanita pertama. Tribhuwana merupakan putri dari Raden Wijaya dan Gayatri pendiri Kerajaan Majapahit, Isri Tribhuwana Tunga Memerintah dengan gelar Sri Tribhuwanatunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani. Keputusan itu diambil setelah meninggalnya Raja Jayanagara yang ditusuk hingga tewas saat sakit.

Ketika Tribhuwana Tunggadewi berkuasa, ibunya Gayatri masih hidup dan menjabat sebagai penasihat utamanya. Gayatri memilih menjadi pendeta agama untuk menempatkan putrinya di atas takhta dan memimpin kerajaan. Tribhuvana dipimpin oleh suaminya Kertavarhana dan pada awal masa pemerintahannya Patih Amangkubhumi Arya Tadah menjadi penasehat pentingnya.

Selama beberapa tahun pertama pemerintahannya, Arya Tada menunjukkan sikap tidak mementingkan diri sendiri. Namun pada tahun 1251, Saka Arya Tadah merasakan kesehatannya menurun dan meminta Tribhuvana mengundurkan diri. Meski awalnya Tribhuwana menolak karena tidak bisa menemukan pengganti yang cocok, ia akhirnya menerima permintaan Alia Tada dan menggantikan Gacha Mada.

Gaja Mada menunjukkan keberanian dan kepiawaiannya menyelamatkan Jayanagar dan keluarga kerajaan dari pemberontakan yang dipimpin Ra Kuti dan dianggap sebagai pilihan yang tepat. Tribhuwana pun menunjuk Gacha Mada sebagai patti baru Amangkubhumi. Belakangan, Gadjah Mada berperan penting dalam memperluas kekuasaan Majapahit dan membangun kejayaan kerajaan.

Ciri kepemimpinan Tribhuwana Thunga Devi adalah kebijaksanaan dan kemampuannya dalam menjalankan pemerintahan dan menjaga stabilitas kerajaan. Ia berhasil memimpin Majapahit melewati masa-masa sulit baik di dalam maupun di luar kerajaan. Tribhuwana Tunga Devi juga dinilai telah meletakkan landasan kokoh bagi kejayaan Majapahit di masa depan.

Pada tahun 1350, Tribhuwana Tungadevi menyerahkan kekuasaan kepada putranya Hayam Uruk, yang terus memimpin Majapahit dan membawa kerajaan tersebut ke puncak kejayaan. Tribhuwana Tunga Devi dianggap sebagai penguasa perempuan yang kuat dan visioner yang mampu memimpin Majapahit melewati masa-masa sulit dan membuka jalan menuju kejayaan yang lebih besar di masa depan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours