Kisah WR Soepratman Ciptakan Lagu Indonesia Raya, Pahlawan Nasional Penyuka Musik Jazz

Estimated read time 2 min read

Gaji Rudolph Soepratman atau WR Soepratman merupakan nama yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Beliau adalah pencipta Indonesia Raya, lagu kebangsaan Indonesia yang menjadi simbol perjuangan dan persatuan bangsa.

Soepratman lahir pada tanggal 9 Maret 1903 di Jatingara, Jakarta Timur. Kehebatan musiknya dimulai sejak usia muda. Pada tahun 1914, Soepratman dibawa ke Makassar di Sulawesi Selatan oleh kakak laki-lakinya Rukiem.

Di sana dia disekolahkan dan dibimbing oleh suami Rukiem, Willem van Eldijk, yang mengajarinya musik, termasuk bermain biola. Dari situlah Soepratman menguasai musik dan menunjukkan kemampuannya dalam mengarang lagu.

Tinggal di Makassar, Soepratman belajar musik melalui pengaruh kakak laki-lakinya yang menyukai teater dan musik. Rukiem kerap bermain biola dan menciptakan karya seni yang dipertunjukkan di kalangan militer, sehingga menginspirasi kecintaan Soepratman terhadap musik.

Saat tinggal di Jakarta, Soepratman membaca artikel di majalah Timbul yang menyerukan musisi Indonesia menciptakan lagu kebangsaan. Tertarik dengan karya tersebut, Soepratman Mulzi menciptakan sebuah lagu, dan lahirlah Indonesia Raya.

Pada tahun 1924, di usianya yang ke-21, lahirlah lagu Indonesia Raya.

Pada bulan Oktober 1928, pada Kongres Pemuda II di Jakarta, tempat diumumkannya Janji Pemuda, Soepratman memainkan biola Indonesia Raya pada malam penutupan kongres.

Lagu ini langsung bergema di pergerakan nasional dan sering disebut-sebut dalam kongres politik sebagai tanda persatuan dan semangat kemerdekaan. Namun Soepratman tidak sempat merasakan kemerdekaan Indonesia yang diperjuangkan melalui musik.

Akibat pembuatan lagu Indonesia Raya, ia dianiaya oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Pada bulan Agustus 1938, Soepratman ditangkap oleh petugas intelijen NIROM, Surabaya setelah merilis lagu terakhirnya, “Matahari Terbit”.

Ia ditahan di penjara Kalisosok dan meninggal pada 17 Agustus 1938 karena sakit. VR Soepratman tidak pernah menikah dan tidak mempunyai anak. Selain Indonesia Raya, lagu populer lainnya dari karyanya adalah Ibu Kita Kartini.

Soepratman dianugerahi gelar Pahlawan Nasional dan Bintang Maha Putera Utama Kelas III oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1971 atas jasa-jasanya. Pada tahun 2003 di bawah kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Musik jazz

Pada usia 17 tahun, Soepratman bergabung dengan Black and White Jazz Band yang didirikan oleh van Eldijk dan bermain biola. Keikutsertaannya dalam kelompok ini adalah untuk mengembangkan potensi dirinya.

Apalagi setelah Soepratman menyelesaikan sekolahnya pada tahun 1917. Meski masih amatir, namun kualitas musik yang mereka bawakan, terutama gaya western dan jazz, membuat Black and White Jazz Band tidak bisa dianggap remeh.

Hal ini memaksa mereka mengeluarkan biaya yang besar untuk menghadiri berbagai acara seperti ulang tahun dan pernikahan. Ulang tahunnya, 9 Maret, diperingati sebagai Hari Musik Nasional.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours