KITB: Investasi sudah capai Rp16 triliun

Estimated read time 2 min read

Semarang (ANTARA) – Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di wilayah Batang, Jawa Tengah, sejauh ini mencatatkan investasi hingga Rp 16 triliun.

“Kemarin saat pelantikan presiden, saat SEG Solar America masuk tadinya Rp 14 triliun, sekarang sekitar Rp 16 triliun, dan orang-orang yang ‘berkomitmen’ terus berdatangan,” kata Ngurah Wirawan, General Manager KITB dalam acara tersebut. wilayah Batang. , Kamis.

Hal itu diungkapkannya usai membuka pabrik Wavin di Grand Batang City, Kabupaten Batang, KITB, dengan nilai investasi Rp 825 miliar.

Investor Korea Selatan, KCC Glass, bersama Wavin yang berkantor pusat di Belanda, juga mengunjungi KITB, katanya.

“Investor Korea 100 persen PMA (Penanaman Modal Asing), investor Belanda juga 100 persen PMA. Kita berterima kasih kepada industri asing yang mau membangun, mau beroperasi, dan mau memproduksi barang-barang teknologi (KITB, Red.),” dia dikatakan.

Ia berharap bertambahnya jumlah investor PMA akan menarik perhatian calon investor lain untuk berinvestasi di KITB.

“Bisakah orang lain melakukan apa yang diinginkan ‘rakyat’ Korea bahkan Belanda (berinvestasi di KITB, Red)? Semoga saja,” kata Ngurah.

Produsen pipa Wavin, salah satu unit bisnis Orbia, telah membuka pabrik barunya di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), terbesar di Asia.

CEO Orbia Sameer S. Bhardwaj mencatat bahwa berinvestasi di Indonesia, khususnya di KITB, merupakan langkah strategis yang penting.

“Melalui pabrik ini kami menghadirkan solusi pengelolaan air inovatif yang sangat dibutuhkan dan memiliki potensi besar ke pasar. Ini adalah bagian dari misi kami untuk meningkatkan kualitas hidup di seluruh dunia,” katanya.

Sebagai bagian dari upayanya memenuhi kebutuhan pasar lokal, Wavin memperkenalkan produk eksklusif terbarunya, Wavin PVC+, yang menyediakan teknologi pembuangan limbah yang mudah dipasang dan sangat andal.

Fasilitas baru Wavin tersebar di lahan seluas 20 hektar dan dilengkapi dengan teknologi manufaktur canggih.

Sementara itu, Presiden Orbia Buildings and Infrastructure Freek Crum mengatakan kehadiran pabrik di KITB merupakan komitmen sejati perusahaan terhadap pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik.

“Dengan fasilitas ini kita bisa menjangkau lebih banyak pasar, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan aktivitas perekonomian di wilayah Batang,” ujarnya.

Direktur Orbia Indonesia/SEA+S&T Johannes Drees menambahkan, hasil pabrik tersebut diekspor khususnya ke kawasan ASEAN seperti Singapura dan Vietnam, serta ke Australia.

Bahkan, saat ini tingkat komponen dalam negeri (TKDN) Wavin sudah meningkat hingga lebih dari 90 persen, dan upayanya terus ditingkatkan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours