KJRI Guangzhou promosikan Indonesia ke pengusaha China bagian selatan

Estimated read time 4 min read

Beijing (ANTARA) – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Guangzhou) menggelar pertemuan bisnis yang memfasilitasi pertemuan antara pengusaha Tiongkok bagian selatan dengan instansi pemerintah Indonesia untuk mempromosikan peluang investasi di Tanah Air.

Sekitar 300 orang yang sebagian besar berasal dari dunia usaha menghadiri acara bertajuk “Indonesia-South China Business Forum 2024 Doing Business in Indonesia: Building Strong Connections for Sustainable Growth” pada Selasa (27/08). komunitas di wilayah selatan Cina.

“Momen eratnya hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok yang akan menginjak usia 75 tahun pada tahun depan, dapat dimanfaatkan oleh dunia usaha Tiongkok untuk menjajaki peluang bisnis dan investasi di Indonesia,” kata Djauhari Oratmangun, Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia. . .

Beberapa sektor yang dapat dijajaki investor Tiongkok adalah energi terbarukan, ekonomi digital, dan infrastruktur, kata Dubes Djauhari saat berbicara pada pembukaan forum perdagangan di Guangzhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok, demikian siaran pers yang diterima ANTARA, Kamis.

Konsul Jenderal RI Guangzhou Ben Perkasa Drajat dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa forum bisnis tahun 2024 secara khusus akan fokus pada sektor energi baru terbarukan, ekonomi hijau, dan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

Sementara itu, Rachmat Kaimuddin, Wakil Menteri Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Kelautan dan Investasi, menekankan kekuatan perekonomian Indonesia yang didukung oleh ekosistem investasi yang stabil dan industri yang memulai proses selanjutnya.

“Indonesia bertujuan membangun perekonomian yang diimbangi dengan upaya pengentasan kemiskinan dan pelestarian lingkungan hidup, khususnya untuk mencapai tujuan ‘zero emisi pada tahun 2060’,” kata Rachmat.

Kementerian Penanaman Modal/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melalui perwakilannya di Beijing (IIPC) juga menyatakan aktif memfasilitasi investor Tiongkok yang ingin berinvestasi di Indonesia.

“Pemerintah Indonesia selalu berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung bagi investor untuk berbisnis di Indonesia melalui kebijakan investasi yang bersahabat bagi investor asing dan domestik,” kata Direktur IIPC Beijing Evita Sanda.

Berdasarkan data IIPC, investasi Tiongkok di Indonesia mencapai US$7,4 miliar pada tahun 2023, sedangkan investasi Tiongkok mencapai US$1,87 miliar pada kuartal I 2024, ditambah investasi Hong Kong sebesar US$1,89 miliar. .

Sementara itu, dari aspek dukungan infrastruktur, para pengusaha dan investor Tiongkok semakin banyak berbisnis berkat adanya Local Currency Settlement System (LCS) yang merupakan kesepakatan antara Bank Indonesia dan People’s Bank of China. mulai September 2021.

“Melalui LCS, perusahaan Tiongkok dapat menggunakan rupiah dan renminbi secara langsung dalam operasional bisnisnya tanpa harus mengkonversi ke dolar AS. Kemampuan ini mengurangi biaya transaksi,” kata direktur pengembangan produk dan penetapan harga mata uang dan valuta asing. Pasar. , Bank Indonesia Arief Rachman.

Selain itu, diskusi panel menghadirkan pembicara dari komunitas bisnis Indonesia dan Tiongkok, seperti Alberto Vettorett selaku Managing Partner Dezan Shira & Associates China, yang menjelaskan tentang nilai tambah Indonesia yang menarik bagi investor asing dibandingkan negara lain. negara-negara ASEAN.

“Banyak faktor yang mendukung investasi asing di Indonesia, salah satunya adalah ukuran pasar, demografi usia kerja, ketersediaan lapangan kerja, dan masifnya penggunaan media sosial yang didukung oleh akses internet yang luas,” kata Alberto. Suasana “Indonesia-South China Business Forum 2024” di Guangzhou, Provinsi Guangdong Tiongkok pada Selasa (27 Agustus). (ANTARA/HO-KJRI Guangzhou)

Xiang Tao, Production Engineering Director dan Indonesia Project Director SAIC – GM – Wuling Automobile (SGMW) yang juga merupakan induk dari PT SGMW Motor Indonesia, pemilik merek Wuling Indonesia, selanjutnya mengungkapkan nilai investasi SGMW di Indonesia lebih dari satu miliar dolar AS.

“SGMW saat ini berada di peringkat 7 pasar otomotif Indonesia, dan sejalan dengan prioritas pemerintah Indonesia, SGMW kini semakin gencar mengembangkan produksi EV dan ekosistemnya,” jelas Xiang Tao.

Turut hadir dalam acara tersebut mitra perbankan asal Indonesia yaitu Charles Kho, Head of Multinational Corporate and Multinational Subsidiary Banking, Wholesale Banking, HSBC Indonesia, dan Mark Yang, Managing Director Global Markets, UOB (China).

“HSBC Indonesia mendukung penuh langkah SGMW untuk mengembangkan kendaraan listrik dan

Ekosistem di Indonesia. “Indonesia juga bisa menjadi pusat perdagangan produk industri dan barang hilir,” kata Charles Kho.

UOB China, sebagai salah satu bank yang mengimplementasikan LCS, atau “Designated Cross Currency Dealer” (ACCD), menjelaskan pengalamannya dalam memfasilitasi transaksi tersebut.

“Karena ACCD sebagai UOB China yang melakukan transaksi LCS, maka proses transaksi dan dana nasabah dapat dikeluarkan dari mata uang renminbi ke mata uang rupiah melalui UOB Indonesia yang juga ACCD dalam waktu dua jam,” kata Mark Yang. . .

Forum Bisnis Indonesia – China Selatan merupakan program unggulan tahunan KJRI Guangzhou yang secara tematis bertujuan untuk mempromosikan keunggulan di sektor investasi Indonesia.

Acara ini juga bekerja sama dengan Beijing Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) dan kantor Bank Indonesia di Beijing.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours