KKB Bunuh dan Bakar Pilot Selandia Baru, Pentolan OPM Malah Salahkan Korban

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Sebuah pesawat sipil yang dikemudikan warga Selandia Baru Glen Malcolm Conning diserang dan dibakar oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua Barat. Mereka membunuh pengemudinya, dan tubuhnya dibakar pada hari Senin.

Pemimpin Kelompok Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom, tak menyesal membunuh pilot tersebut, malah merasa bersalah.

Conning, pilot PT Intan Angkasa Air Service, ditembak kelompok KKB sesaat setelah mendarat di Alama, Distrik Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Informasi meninggalnya Conning disampaikan Kepala Operasi Perdamaian Cartenz 2024 Brigjen Faizal Ramadhani.

Polisi dari komplotan KKB membebaskan sekelompok penumpang asli Papua dari pesawat, termasuk dua petugas kesehatan dan dua anak, sebelum membakar pesawat dan melarikan diri ke hutan.

“Seluruh penumpang selamat karena merupakan warga sekitar Desa Alama,” kata Ramadhani seraya menambahkan bahwa desa tersebut berada di daerah pegunungan yang hanya bisa dijangkau dengan pesawat.

Juru bicara OPM Sebby Sambom dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengatakan kepada AP bahwa dia belum menerima kabar apapun dari pasukannya tentang kematian pilot tersebut.

Namun, jika itu terjadi, maka kesalahannya sendiri yang memasuki area terlarang kami, kata Sambom kepada AP, Selasa (06/08/2024).

“Kami telah diperingatkan berkali-kali bahwa wilayah tersebut merupakan wilayah terlarang kami, atau wilayah konflik bersenjata, yang dilarang untuk mendaratkan pesawat sipil,” ujarnya.

Sambom meminta pemerintah Indonesia untuk menghentikan pembangunan di daerah tersebut sampai pembicaraan dengan pemberontak diadakan.

Insiden hari Senin ini terjadi setelah pilot Selandia Baru lainnya menjadi sasaran di wilayah tersebut tahun lalu.

Pada bulan Februari 2023, Philip Mark Mehrtens, seorang pilot Christchurch yang bekerja untuk Susi Air, diculik oleh komandan regional Organisasi Papua Merdeka (OPM) Egianus Kogoya.

Kogoya dan tentaranya menangkap Mehrtens di sebuah desa terpencil tak lama setelah pesawatnya mendarat, menuntut kemerdekaan Papua sebagai imbalan atas pembebasannya.

Awal tahun ini, video Mehrtens berbicara kepada keluarganya dari hutan terpencil tempat dia ditahan diunggah secara online.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours