KKP masih buru bandar penyelundup BBL ke luar negeri

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) masih mencari pelaku yang menjadi pemodal utama penyelundupan Benih Lobster Bening (BBL) di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Pengendalian Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Ping Nogroho Saxono Jakarta pada Selasa saat bertemu dengan Komisi IV DPR RI usai rapat kerja.

Ia menegaskan, pihaknya bersama aparat penegak hukum (APH) telah memanggil dua atau tiga warga negara Indonesia yang masih berkomitmen menyelundupkan BBL.

“Warga Indonesia, tidak ada (petugas). (Koleksi?) Tidak juga, hanya banyak uang. Kami telpon, dia tidak datang, kami DPO,” kata sapaan akrabnya, Ipunk.

Jika pemodal tetap mangkir, ia akan divonis enam tahun penjara.

Namun, ia yakin hukuman penjara pun tidak serta merta membuat ia jera karena bisnis ilegal ini telah menghasilkan keuntungan sebesar Rs.

Pihaknya juga terus melanjutkan kerja sama kelembagaan, termasuk dengan TNI Angkatan Laut, Kepolisian, dan Bea Cukai untuk mengusut penyelundupan komoditas bernilai tinggi tersebut.

“Anda akan ditangkap, dilecehkan, lalu diselidiki, lalu ditangkap. Jika itu ilegal, Anda bisa dipenjara hingga enam tahun. Jika itu menghentikan Anda, “Mungkin ada orang lain yang tidak akan melakukannya seperti narkoba, kita tertembak, tapi karena ini bisnis, tidak ada yang bisa menghentikan kita.”

Diakuinya, ada kendala dalam mengakhiri kegiatan ilegal tersebut, salah satunya adalah keterbatasan anggaran. Oleh karena itu, dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, pihaknya mengusulkan penambahan pagu anggaran sebesar Rp 1 triliun pada tahun 2025.

Meski terkendala masalah anggaran, ia yakin mampu memberantas para bandar penyelundup BBL sebelum pemerintahan Joko Widodo berakhir.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Ping Nogroho Saxono mengatakan, pihaknya bersama Bea dan Cukai Batam berhasil mencegat penyelundupan 795.000 benih lobster atau udang di perairan Batam.

Sebanyak 795.000 benih lobster, termasuk lobster pasir dan lobster mutiara, dikemas dalam 80 kotak styrofoam, yang diperkirakan akan dikirim ke Vietnam melalui Singapura, kata Ping Nogroho Saxono dari Batam, Kamis.

“Ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat yang kami terima dan tindakan seluruh personel instansi yang terlibat dalam operasi ini untuk mencegah kegiatan penyelundupan benih lobster ini untuk diekspor ke negara tujuan,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours