JAKARTA (Antara) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan siap membasmi pelaku penyelundupan ikan lobster sederhana (BBL) dengan meningkatkan operasi pengawasan untuk menyasar pelaku penyelundupan ke luar negeri. “Atas instruksi Menteri, BBL akan turun ke akar permasalahan penangkapan. Jadi kita punya strateginya, tentu tidak berhenti di kurirnya saja, bagaimana menjatuhkan aktor di belakangnya,” kata sang CEO. Kelautan dan perikanan. Pengendalian Sumber Daya (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono pada konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Dari identitas awak kapalnya, pelaku menyelundupkan BBL melalui jalur darat, laut, dan udara. Daerah yang rentan meliputi manifold, pelabuhan penyeberangan, pintu keluar bandara, dan jalur laut. Sementara itu, cara penyelundupan yang dilakukan pelaku sangat beragam, mulai dari menyamar sebagai pengumpul BBL, berganti mobil sambil membawa BBL, menggunakan koper berisi BBL di bandara, menggunakan speed boat atau dikenal dengan istilah kapal hantu. Ipung mengakui kerugian negara akibat penyelundupan BBL sangat besar.
Dari segi ekonomi, ketika jumlah ikan yang keluar dari Indonesia secara ilegal mencapai 500 juta setiap tahunnya, nilainya mencapai satu triliun rupiah, kerugian tersebut belum termasuk aspek lingkungan. Selain menambah jam kerja, PSDKP juga bekerja sama dengan aparat penegak hukum lainnya, seperti TNI Angkatan Laut dan kepolisian, untuk memberantas praktik penyelundupan benur ikan. Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan otoritas bea, cukai, dan bandara, termasuk nelayan. “Penyelundupan kentang goreng itu soal keuntungan besar, makanya mereka tidak mau berhenti. Tapi kami sudah memetakannya dan bekerja sama dengan penegak hukum lainnya, termasuk nelayan. Harus menunggu hari pertandingan. Mogok karena kami siap melakukan aksi di lapangan,” kata Ipung. Berdasarkan data PSDKP, jumlah BBL yang dikembangkan aparat penegak hukum untuk melindungi dari penyelundup selama tahun 2023 berjumlah lebih dari 1,34 juta. Sedangkan hingga Mei tahun ini, jumlahnya sekitar 1 juta ekor. Baca juga: Kerja sama tersebut mengutamakan pemberantasan perdagangan ikan goreng ilegal. satu juta ikan diselundupkan ke luar negeri setiap hari
+ There are no comments
Add yours