Klinik WSJ Depok Diduga Milik Istri Anggota Polri, Kapolres: Kita Enggak Kenal juga

Estimated read time 2 min read

DEPOK – Meninggalnya pesepakbola ENS (30) asal Medan, Sumatera Utara, menyedot perhatian publik. Kasus tersebut kini masuk tahap penyidikan, setelah polisi memeriksa banyak saksi dan mendapat informasi adanya malpraktek sedot lemak di Klinik Kecantikan WSJ, Beji, Depok, Jawa Barat pada Senin (22/7/2024).

Klinik WSJ diduga milik W, istri anggota Polri. Komisaris Besar Metro Depok Paul Arya Perdana bertekad akan mengambil tindakan lebih lanjut jika terbukti atau jika ada cukup bukti untuk dilakukan penuntutan.

Dia membenarkan suami W tidak bekerja di Polres Metro Depok. “Tidak ada masalah. Bisa jadi anggota atau tidak, kalau ada kasus pidana akan kami proses,” kata Arya kepada wartawan, Jumat (2/8/2024).

“Tidak ada catatannya. Kami tidak kenal dia. Ada anggota (polisi) di luar Depok. Kami fokus pada kasus pidana,” imbuhnya.

Arya mengatakan, mereka membutuhkan bukti yang cukup untuk mengidentifikasi tersangka dan hasil otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya. “Belum. Oleh karena itu, untuk menetapkan tersangka, perlu banyak bukti dari hasil tes,” ujarnya.

Arya juga mengatakan, sekitar 10 orang saksi telah diperiksa dan diperiksa dalam kasus ini. Ia pun mengirimkan sejumlah petugas untuk terbang ke Sumut guna melakukan autopsi terhadap keluarga korban.

“Kemudian ada 10 saksi yang kami wawancarai. Kemarin sudah kami surati, dan sekarang kami kirim anggota ke Sumut untuk memeriksa korban dan membunuh jenazahnya,” kata Arya.

FYI, kematian ENS masih dalam penyelidikan Polres Metro Depok. Banyak saksi yang diwawancarai, termasuk pihak klinik, dokter, dan Dinas Kesehatan (Dinkes). Produk Sementara Beauty University hanya mendapat izin dari Klinik Pratama dan Dokter Umum yang tidak mempunyai keahlian atau izin praktek.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours