KNEKS sebut 15 produsen halal terbesar di OKI berasal dari Indonesia

Estimated read time 2 min read

Batavia dlbrw.com – Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Perekonomian dan Ekonomi Syariah (KNEX), Sutan Emir Hidayat mengatakan, 15 dari 30 besar produsen halal dunia anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) berasal dari Indonesia.

“Secara riil kita melihat dari 30 produsen halal terbesar di negara OKI, 24 produsen halal terbesar berasal dari Indonesia, salah satunya adalah penetapan,” kata Sutan Emir Hidayat dalam media briefing. Rapat Pleno KNEX 2024

Dalam media briefing yang dilanjutkan Instagram Live @kneks.id di Batavia, Rabu, ia mengatakan, tidak hanya sektor manufaktur, tapi juga sektor pariwisata, Indonesia kini menduduki peringkat pertama Global Muslim Travel Index pada tahun 2023 dan 2024.

Selain itu, Indonesia juga menduduki peringkat ketiga dalam “State of the Islamic Global Economic Report 2023”.

Menurutnya, hal tersebut merupakan hal yang sangat baik, mengingat pada tahun-tahun sebelumnya Indonesia bahkan tidak masuk sepuluh besar.

“Alhamdulillah Indonesia mampu meningkatkan peringkatnya di tingkat global dalam 5 atau 6 tahun terakhir. “Enam tahun kita masih di luar 10 besar, sekarang alhamdulillah kita di posisi ketiga,” kata Sutan.

Ia mengatakan, nilai ekonomi dan keuangan syariah akan terus berlanjut di tingkat global, dengan total konsumsi produk halal oleh komunitas Muslim global sekitar 2,29 triliun rupee AS (Rp 34.830,9 triliun dengan nilai tukar per Rabu (2)/ 10 ) = 15.210 rupee).

Sementara itu, secara nasional, data Survei Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (KEKSI) Bank Indonesia Tahun 2023 menunjukkan, segmen usaha usaha syariah di Indonesia telah mencapai 46,71 persen PDB atau Rp9.826,8 triliun.

Sutan mengatakan sektor Halal Value Chain (HVC) juga akan tumbuh sebesar 3,9 persen dan memberikan kontribusi hampir 23 persen terhadap perekonomian nasional pada tahun 2023, didukung oleh berbagai sektor utama yaitu pertanian, makanan dan minuman, pariwisata, dan fashion.

Sedangkan hingga Maret 2024, kontribusi keuangan syariah terhadap UMKM telah mencapai Rp161,03 triliun atau 81,66 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) dan hampir 60 persen dari target Master Plan Syariah Indonesia. Rencana Ekonomi. (MEKSI) tahun 2019-2024.

Ia juga berharap dengan tumbuhnya keuangan dan ekonomi syariah dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, maka nilai transaksi keuangan syariah, serta cakupan literasi dan inklusi keuangan syariah dapat meningkat.

Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan tingkat literasi keuangan syariah masyarakat Indonesia baru mencapai 28 persen, tingkat literasi keuangan syariah tercatat sebesar 39 persen, sedangkan tingkat inklusi keuangan syariah baru 12,88 persen. .

“Target Presiden (Maruf Amin) tahun depan bisa mencapai 50 persen. Nah, itu yang kita perjuangkan bersama,” tambah Sutan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours